Kulminasi Matahari Sentuh Surabaya, Suhu Bakal Capai 37 Derajat Celcius

Ilustrasi matahari
Sumber :
  • Viva Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Beberapa pekan ini suhu di Kota Surabaya terasa sangat panas. Dan nampaknya kondisi ini belum akan berakhir karena peristiwa kulminasi matahari masih akan berlangsung pada 8 Oktober 2023 nanti. Saat fenomena ini menyentuh kota pahlawan, suhu diprediksi meningkat hingga 37 derajat celcius.

Bus SSCT Manjakan Wisatawan dengan Keliling Kota Surabaya

Apa itu kulminasi matahari? dikutip dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional menyebutkan, kulminasi adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Oleh karenanya, peristiwa kulminasi dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara Juanda menyampaikan, selain karena fenomena kulminasi, penyebab suhu panas di Kota Surabaya juga karena minimnya tutupan awan di langit Jawa Timur. Situasi ini diprediksi sampai sepuluh hari ke depan. 

BMKG Prakiraan Cuaca Hari Lebaran di Jatim Cerah Berawan

"Untuk seminggu ke depan sampai sepuluh hari Insha Allah cuaca akan sama seperti ini yang akan panas untuk siang hari umumnya bisa mencapai 35 sampai 37 (derajat celcius)," ujar prakirawati BMKG Juanda, Permata Salsabila, kepada Viva Jatim, Senin 2 Oktober 2023.

Sementara saat ditanya mengenai beredarnya kabar yang menyebut bahwa suhu di Kota Surabaya bakal mencapai 42 derajat celcius.

BMKG: Mayoritas Wilayah Jatim Alami Hujan Lebat Selama Periode Mudik Lebaran 2024

Permata menegaskan kemungkinan kabar tersebut bohong belaka. Sebab menurut data yang ia miliki, selama kurun waktu 30 tahun terakhir, suhu Kota Surabaya dan sekitarnya tercatat maksimal 38 derajat celcius. Dan suhu tinggi terjadi di Bulan Oktober.

"Surabaya sendiri, Bulan Oktober itu paling tinggi itu 38 derajat celcius. Tidak sampai lebih, 42 derajat celcius. Nah hal ini itu disebabkan kurangnya tutupan awan di wilayah Jawa Timur yang sudah berlangsung dari Bulan September hingga Oktober ini," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title