Emak-emak di Madura Ngadu ke DPRD Jatim: Sembako Mahal karena BBM Naik

Anggota DPRD Jatim Nur Fitriana di Sumenep, Madura.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Nur Fitriana atau Ning Fit mengungkapkan bahwa ibu-ibu atau emak-emak di Kabupaten Sumenep, Madura, mengadu ke dirinya bahwa harga sembako mulai meroket setelah kebijakan naiknya harga BBM beberapa waktu lalu. Karena itu dia meminta pemerintah mencari solusi untuk mengatasi keluhan tersebut.

Pimpinan DPRD Jatim Harap Program Makan Gratis Dapat Serap Hasil Petani Lokal

Keluhan itu diterima Ning Fit saat melakukan kegiatan menjaring aspirasi dari kalangan emak-emak di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, awal pekan ini. "Meski kenaikan tidak langsung singnifikan, namun lambat laun harganya sudah mulai kerasa," kata Ning Fit dalam keterangannya, Rabu, 19 Oktober 2022. 

Ning Fit mencontohkan, seperti harga beras yang saat ini mencapai ke angka Rp. 12.325 naik hampir 5 persen ketimbang pada bulan Juli seharga Rp 11.750. Harga telur yang semula Rp 23 ribu per kilogram (kg), sekarang menjadi Rp 26 ribu/kg.  

Salim Azhar Dapat Keluhan Soal Jalan Rusak hingga Minimnya Bantuan UMKM di Mojokerto

Kendati ada pasar murah oleh pemerintah, ia nilai, tidak dapat membendung kenaikan haraga bahan pokok. Kenaikan harga tersebut, karena naikknya harga BBM kapan lalu, serta konflik global yang saat ini masih terus terjadi. 

"Kata pengamat lebih parah ketimbang perang dunia kedua," katanya. 

Hari Guru, DPRD Jatim Minta Pemerintah Utamakan Kesejahteraan Guru

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat merumuskan anggaran yang berpihak kepada petani nelayan dan pelaku wirausaha lokal yang berkelanjutan, berteknologi dan memberi modal usaha.  

“Tujuannya untuk ketahanan pangan dan juga bisa menstabilkan harga-harga sembako dan kebutuhan dasar masyarakatnya,” ujarnya.