Pak-T Pelukis Tusuk Gigi dari Trenggalek, Karyanya Sampai Bahrain hingga Jepang

Pak T tengah menunjukkan hasil lukisannya
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Alumnus STIE Tridharma Wiyata Jakarta 1995 ini mengaku dalam hal lukis melukis, ia mengaku belajar secara otodidak, karena ia kuliah lulusan sarjana ekonomi keuangan perbankan.

Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Bintara, di Polda Jatim 3 Orang

Ditanya kelebihan menggunakan tusuk gigi, Pak T mengungkapkan hanya mencari kesempatan, ada celah bisa masuk, ia lakukan. Dirinya menuturkan bukan pada kelebihan, namun malah kekurangan. Karena menggunakan tusuk gigi harus mengoleskan secara berulang. Berbeda dengan kuas sekali sabutan bisa memperoleh hasil yang lebar.

"Akhirnya kalau ini saya sistemnya kasar. Jadi disini itu karena tusukan dengan cat kental. Ada yang timbul ada yang saat kena cahaya kena sinar itu lebih menarik," terangnya.

Sudah Disiapkan Rp81 M, Pembebasan Lahan Warga Taman Pelangi Belum Beres

Mulai banyak permintaan dari luar negeri berawal dari ia memposting lewat sosial media Facebook. Ternyata kekuatan sosial media Facebook sampai detik ini buat karyanya dikenal di berbagai negara. Disitu hanya pamer, upload sampai ada yang nanya, siapa yang mengerjakan, harga berapa, terjadi saat menuju 1 tahun.

Pria dengan vespa uniknya ini menerangkan karyanya cepat melejit lantaran mungkin tusuk gigi itu belum ada sama sekali . Hingga saat ini sudah ada 10 negara yang banyak permintaan. Mulai dari Hongkong, Jepang, Amerika, Rusia, Bahrain, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan seterusnya.

Indahnya Pesona Laut yang Tersimpan di Balik Bisingnya Kota Industri Gresik

"Bisa ke luar negeri hanya dari kekuatan sosial media karena sosmedku tidak saya kunci. Saat itu sering seperti mencari akun akun luar negeri. Saya tandai, akhirnya mereka punya daya tarik dan ada grup grup pelukis saya masuk di situ awal mula," ulasnya.

Ia mengaku memilih nama T-Wool sebenarnya berawal dari the wool. Karena identik kain wool. Akan tetapi, di desa orang susah mengucapkan the wool, ditambah lagi tiwul adalah makanan khas orang Trenggalek yang berasal dari ketela.

Halaman Selanjutnya
img_title