Gagas Program Usahaku, Cara Kominfo Trenggalek Branding Produk Bikin Lebih Ciamik

Gagas Program Usahaku, Cara Kominfo Trenggalek Branding Produk
Sumber :
  • Lutfi/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim-Ada yang menarik dari salah satu pelukis lokal yang go internasional. Arsdyansyah Anamta Firdauzie namanya, dengan sebutan karib Pak-T (The Wool).

Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat

Memasuki halaman rumahnya, temaram lampu di sisi barat rumahnya dipenuhi berbagai ornamen dan lukisan. Pak T melukis dengan menggunakan tusuk gigi, hasil karyanya diminati berbagai negara.

Berawal dari kegalauan usai menikah dengan perempuan asal Trenggalek, ia hijrah dan memulai kehidupan berkarya dengan melukis.

Dirjen Perkebunan Dorong Luas Tanam di Trenggalek

Melihat ketekunan, keunikan dan out of the box Pak T, membuat Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek membranding hasil karyanya. Video profile hingga kisah-kisahnya terdokumentasi rapi visual dan diupload melalui kanal YouTube Kominfo Trenggalek.

"Lumayan ada respon masyarakat yang menanyakan terus beberapa orang order, karena saya juga tidak hanya di kaos tetapi juga menggambar di kanvas," ungkap Pak T kepada VIVA Jatim, Jum'at, 13 Oktober 2023.

Mas Ipin di Festival Pengendalian Lingkungan KLHK: Ekologi-Ekonomi Beriringan

Ia mulai mengulas perjalanan yang telah ia tempuh sembari menyulut sebatang rokok. Pria asli Jakarta yang menikah dan sudah lama menetap di Trenggalek ini menjelaskan bahwa ia hijrah dari Jakarta ke Kota Tempe Kripik ini awalnya bingung harus ngapain.

Lantaran, ia tidak menginginkan bekerja yang ada jam kerjanya secara terikat waktu dan tempat.

"Akhirnya, saya ingin melukis di kaos. Lalu istri saya, oh tidak apa-apa. Saya coba, beberapa bulan tidak pernah laku selama 3 bulan pertama, jadi hanya berkarya berkarya 3 bulan kemudian baru laku satu," jelasnya.

Ia merelakan kaos yang telah ia buat yang laku 1 pcs dengan harga yang meriah, dari harga kaos sekaligus jasa melukisnya tidak ia hitung. Di situ Pak T ada pesanan dari Jakarta sebanyak 3 kaos saat itu masih menggunakan kuas, ada satu garis yang ingin tipis.

Ternyata, Pak T menggunakan kuas yang paling kecil tidak cocok dan kurang puas. Lantas ia mencoba menggunakan tusuk gigi. Ia merasakan ternyata lebih enak. Akhirnya, tiga kaos ini saya selesaikan dengan menggunakan tusuk gigi.

"Saya kirim dan saya kasih catatan. Jika tidak cocok balikin, karena pesanmu kuas. Disini karyaku pertama menggunakan tusuk gigi ternyata kaos tidak dipulangkan dibayar lunas plus bonus laptop sama uang Rp 3 juta. Wah berarti ini menjual ini saya hari ini detik ini dan sampai mati," kenangnya.

Alumnus STIE Tridharma Wiyata Jakrta 1995 ini mengaku dalam hal lukis melukis, ia mengaku belajar secara otodidak, karena ia kuliah lulusan sarjana ekonomi keuangan perbankan. Ditanya kelebihan menggunakan tusuk gigi, Pak T mengungkapkan hanya mencari kesempatan, ada celah bisa masuk, ia lakukan.

Halaman Selanjutnya
img_title