Nilai 1 Dolar AS Dekati Rp 16.000, Jokowi: Masih Aman

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta
Sumber :
  • viva.co.id

Surabaya, VIVA JatimNilai tukar rupiah kembali terkapar melawan dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS menguat dekati level Rp 16.000-an atau tepatnya di level Rp 15.930 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin, 23 Oktober 2023 kemarin.

Hanif Dhakiri Minta Pemerintah Siapkan Roadmap Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru menilai bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu masih berada dalam posisi aman.

Bahkan, Presiden mengaku masih bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi nasional masih bisa berada di level 5 persen, meskipun gejolak ketidakpastian global masih menderu kencang.

Perekonomian Jatim Triwulan III 2024 Stabil di Angka 4,91 Persen

"Apabila kita melihat pelemahan ekonomi global, kita masih harus bersyukur bahwa pertumbuhan (ekonomi) kita masih di atas 5 persen," kata Jokowi dalam telekonferensi di acara BNI Investor's Daily Summit 2023 dikutip dari VIVA pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Presiden berpendapat bahwa secara persentase, depresiasi mata uang rupiah juga terbilang masih aman. "Aman untuk sektor riil, aman untuk sektor keuangan, dan aman untuk inflasi," ujarnya.

5 Perkataan Gus Dur soal Jabatan Seseorang yang Kini Jadi Kenyataan

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot terpantau menguat, pada awal perdagangan Selasa, 24 Oktober 2023. Rupiah menguat sebesar 55 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 15.878 per US$, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.933 per US$.

Sebelumnya, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga telah menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penguatan dolar AS merupakan dampak dari kenaikan suku bunga tinggi, yang terjadi dalam rentang waktu lama di AS.

Halaman Selanjutnya
img_title