Setelah Din Syamsudin Dukung Pasangan AMIN, Begini Sikap Muhammadiyah Jatim
- A. Thoriq/ Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim-Mantan Ketua Umum (Ketum) Muhammadiyah, Din Syamsudin memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk didukungnya nanti pada Pilpres 2024.
Tidak hanya dirinya, ia pun optimis warga Muhammadiyah juga memiliki sikap yang sejalan dengannya yakni juga sama-sama mendukung pasangan AMIN.
"Saya berkeyakinan, bahkan dalam haqqul yaqin, tidak lagi ainul yaqin. Haqqul yakin warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Muhaimin," kata Din usai menyambangi markas PKS di Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023.
Lalu bagaimana respon sebenarnya warga Muhammadiyah?
Ketua PWM Jawa Timur Sukadiono mengatakan secara keorganisasian, Muhammadiyah tidak memberikan interuksi kepada warganya untuk mendukung salah satu paslon.
Muhammadiyah juga akan lebih memilih jaga jarak yang sama kepada ketiga pasangan calon yang saat ini berkontestasi.
”Kalau suara Muhammadiyah untuk calon presiden, kita menjaga jarak yang sama. Artinya kita tidak akan memberikan arahan kepada warga Muhammadiyah memilih salah satu pasangan Capres maupun Cawapres,” ujar Sukadiono, saat dikonfirmasi, Jumat 27 Oktober 2023.
Namun meski tidak mengarahkan warganya untuk memilih salah satu paslon, Muhammadiyah tetap memberikan indikator-indikator pemimpin yang baik dan layak didukung.
”Paling tidak, kita nanti memberikan indikator-indikator yang ada kaitannya dengan calon presiden itu, yang memiliki kriteria sebagai seorang pemimpin dan bisa memberikan kontribusi kepada persyarikatan Muhammadiyah,” terangnya.
Sifat dan sikap pemimpin yang baik, ia jelaskan setidaknya memiliki kriteria layaknya Nabi Muhammad.
“Sering kami sampaikan adalah prinsip kepemimpinan profetik yang terdiri dari empat unsur, yaitu shidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” tegasnya.
Ia menyebut, ketiga calon belum menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah setelah deklarasi. Sukadiono juga menyebut Muhammadiyah akan menerima semua calon yang ingin bersilaturahmi dan berdiskusi.
”Tapi semua calon sudah ketemu Pak Haedar (Ketua Umum PP Muhammadiyah) sebelum deklarasi. Setelah deklarasi masih belum ada. Karena kita menjaga jarak yang sama, ya kalau menerima, ya semua diterima,” ucapnya.