DPRD Jatim Anggap Pemerintah Tak Bisa Antisipasi Potensi Tingginya Harga Cabai

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ahmad Athoillah
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA JatimMusim kemarau ekstrim akibat fenomena El Nino berdampak sangat signifikan kepada naiknya harga beberapa bahan pokok. Salah satunya harga komoditas cabai konsumsi mengalami lonjakan harga yang begitu tinggi. 

Massifkan Pasar Murah di Bulan Ramadan, Cara Pemkab Trenggalek Stabilkan Harga Bahan Pokok

Menurut data Badan Pangan Nasional, harga cabai pada perdagangan, per Rabu pagi mengalami kenaikan harga yang tajam hingga melonjak di atas harga eceran tertinggi (HET). 

Seperti cabai rawit merah yang dibanderol tinggi di kisaran Rp 56.100 per Kg. Sementara cabai rawit hijau melonjak tajam di harga Rp 45.100 per kg. Diikuti kenaikan harga pada komoditas cabai merah besar yang saat ini dijual dengan harga lebih mahal dari pekan lalu, yakni Rp 44.250 per kg. Kemudian harga cabai merah keriting ikut naik jadi Rp 45.350 per kg. 

Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Pokok Lain juga Naik di Mojokerto, Begini Penjelasan Satgas Pangan!

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ahmad Athoillah selaku Anggota DPRD Jawa Timur mengatakan pemerintah melalui Kementrian Pertanian harusnya sudah mempunyai prediksi dengan melihat cuasa panas yang lebih dari musim kemarau biasanya. 

Pria yang akrab disapa Gus Atho' ini menuturkan jika melihat cuaca panas beberapa bulan ini, Kementrian Pertanian seharusnya mengambil langkah strategis dengan mengkoordinasikan kepada Pemerintah Daerah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti lonjakan harga cabai misalnya. 

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah Bahan Pokok untuk Sambut Bulan Suci Ramadhan

"Lonjakan harga seperti ini sudah sering terjadi setiap tahunnya. Dan Pemerintah harusnya sudah punya evaluasi untuk menanganinya setiap tahun," kata Gus Atho' saat dikonfirmasi, Rabu 1 November 2023. 

Politisi PKB ini pun memberikan pendapatnya, bahwa masalah yang dihadapi masyarakat tentang kenaikan bahan pokok tersebut seharusnya mendapat perhatian lebih serius dari pemerintah pusat. "Kalau kenaikan harga ini mensejahterakan Petani masih akan ada keseimbangan daya beli masyarakat di pedesaan," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title