Korban Kasus Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan Dikenal Pendiam
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Fitria Al Muniroh Hafidloh Diyanah (23), korban kasus bapak mertua bunuh menantu di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa 31 Oktober 2023, dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Ibu korban bernama Nurul Afini (49), saat ditemui di kediamannya Perumahan Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Kota Surabaya, menyebut bahwa putri kesayangannya itu merupakan anak yang pendiam.
Nurul bilang, jika korban sedang menghadapi masalah, jarang sekali membicarakannya.
"Anaknya enggak pernah curhat. Dia pendiam kayak ayahnya. Pendiam," tutur ibu korban, Rabu 1 November 2023.
Selain pendiam, Fitri dikatakan Ibunya juga tidak pernah terlihat berpacaran ketika masih lajang. Pertemuan dengan suaminya juga karena dijodohkan.
Fitri dijodohkan bibinya dengan Sueb Wibisono (31), pria warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
"Makanya saya pernah nyuruh adik saya, tolong tengok anakku (Fitri) kan rumahnya dekat di Sukorejo (Pasuruan). Ternyata ada insiden ini," kata Nurul menghela nafas panjang.
Fitria Al Muniroh Hafidloh Diana (23), tewas bersimbah darah. Perempuan yang sedang hamil tujuh bulan ini meregang nyawa di tangan bapak mertuanya, Khoiri alias Satir (53).
Khoiri tega menghabisi nyawa menantunya dengan menggorok leher menggunakan pisau dapur.
Insiden berdarah terjadi pada Selasa 31 Oktober 2023, pukul 16.00 WIB. Pembunuhan ini pertama kali diketahui oleh Sueb Wibisono (31), suami korban sepulang dari bekerja.
Awalnya Sueb mendapati rumahnya dalam kondisi terkunci. Merasa cemas, ia berinisiatif mendobrak pintu.
Usai berhasil masuk ke rumah, ayah Sueb Khoiri tiba-tiba lari keluar rumah. Sueb langsung mencoba mencari keberadaan istrinya yang ternyata berada di dalam kamar.
Setelah masuk ke kamar, Sueb kaget bukan main saat melihat sang istri berlumuran darah. Ia pun berteriak histeris meminta tolong.
Dengan kondisi lemas, korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Purwodadi. Namun nyawanya tidak tertolong, begitu pula dengan bayi yang dikandungnya juga tidak bisa diselamatkan.
Khoiri kabur ke rumah tetangganya untuk mengamankan diri. Ia bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam. Namun ia segera diamankan polisi.
Kabar yang beredar, motif pelaku membunuh korban lantaran gelap mata gegara ditolak saat ingin bercinta dengan korban. Namun, kabar ini belum mendapat konfirmasi dari polisi atau saksi. Polisi menyebut, kondisi pelaku masih tertekan.