Bikin Sedih, Pesan Terakhir Satpam ITS Surabaya sebelum Tewas Terlindas Innova

Achmad Arifin, adik almarhum Prawito.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

"Kakak saya kan punya dua anak, cewek semua. Sudah berkeluarga," lanjut dia.

The Ganers, Kapal Buatan Mahasiswa ITS Solusi Atasi Persoalan Sampah di Perairan Dangkal

Arifin pun tak menyangka, kakaknya pergi secepat ini dengan cara tragis. Tapi dia dan keluarga berusaha berbesar hati, bagaimanapun kepergian almarhum adalah garisan tangan. Prawito disebut Arifin meninggal secara syahid.

"Meninggal saat berangkat kerja," singkatnya.

ITS Borong 4 Penghargaan di Kontes Bangunan KBGI 2024

Pria seprofesi dengan almarhum sebagai Satpam ITS Surabaya tersebut mengatakan, bila sesaat selepas insiden kecelakaan, dirinya sempat mendatangi lokasi kejadian. Walau merasa syok, Arifin kala itu berusaha tenang.

"Saat kejadian saya terkejut, syok, saat tiba di lokasi kondisi kakak saya sudah ditutupi, masih pakai seragam kerja. Itu mau berangkat kerja, dia mau kerja shift pagi. Itu almarhum habis check lock kemudian mau ke ITS untuk jaga," tuturnya.

Forum Improvement & Innovation Award Surabaya : Ajang Inovasi Dorong Ketahanan Energi

Arifin kembali memastikan, bahwa apa yang menimpa Prawito, keluarga sudah mengikhlaskan. Apalagi keluarga AB, pengemudi mobil Innova berusia 16 tahun yang melindas adiknya hingga tewas juga beritikad baik. Kedua orang tua AB sudah meminta maaf dengan mendatangi kediaman almarhum sambil ikut mengantarkan jenazah ke pemakaman.

"Saya dan keluarga sudah berusaha ikhlas, senin kita akan urus Jasaraharja dan kecelakaannya ke Polres. kami berusaha mengikhlaskan korban pergi," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
img_title