Mensos Risma Sebut Telah Tangani 6 Ribu Pasien Katarak
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Tulungagung, VIVA Jatim – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menyebut telah melakukan ribuan operasi bagi penderita katarak yang tersebar di seluruh Indonesia. Operasi tersebut sebagai bentuk langkah cepat untuk mengantisipasi kebutaan atau sahabat disabilitas netra.
"Sudah 6 ribu sejak sekitar 2022 saya masuk (jadi Menteri) akhir 2020-2021. Kita mulai setiap bulan kita lakukan operasi katarak di seluruh daerah," papar Tri Rismaharini saat mengunjungi operasi katarak di RSUD dr Iskak Tulungagung, Rabu, 22 November 2023.
Perempuan alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini menambahkan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) dan juga Yayasan Peduli Amal Peduli Kasih (YPP) serta lainnya yang telah membantu kegiatan bakti sosial operasi katarak.
Ia menyebutkan, pernah menemukan kasus anak-anak di Kediri, ternyata setelah dicek Ada faktor keturunan. Ada 2 anak menderita katarak dan ibunya sekalian, sehingga sang ibu menunggu operasi terlebih dahulu sang buah hati.
"Setelah anaknya operasi kemudian baru ibunya, karena ibunya ingin menjaga saat anaknya operasi," paparnya.
Terutama menurut Bu Risma, ketika anak-anak kecil mendapatkan persoalan nilai jelek, orang tua harus curiga. Terkadang sang anak tidak bisa melihat dan tidak mengerti kenapa tidak bisa melihat, serta tidak mau bercerita kepada orang tua.
"Jadi kalau nilainya jelek terus itu kadang karena memang dia tidak bisa melihat kan itu memang terjadi dan mengalami di beberapa penurunan penglihatan," ulasnya.
Ia membenarkan bahwa operasi katarak ini sudah diakomodir di BPJS Kesehatan. Akan tetapi biasanya warga mendengar operasi takut karena berbiaya mahal. Namun dengan adanya bakti sosial operasi katarak mengedukasi masyarakat supaya bersedia mendapat penanganan medis.
Tak dipungkiri, Risma mengatakan di luar Jawa terkadang terkendala mengakses menuju lokasi jauh. Hingga akhirnya membuat pasien dan keluarga merasa terbebani dan enggan untuk berobat, Menteri Sosial melalui Dinas Sosial setempat akan memfasilitasi penjemputan.
"Kalau di Jawa mungkin tidak terlalu jauh, tetapi kalau di luar Jawa memang jauh. Terkadang kita pasien kita jemput satu minggu ditempatkan di balai kami. Setelah hari h kita lakukan operasi," ulasnya.
Risma mengajak kepada seluruh keluarga pasien dan pasien penderita katarak supaya tidak takut untuk berobat dan operasi katarak. Pasalnya, ketika tertangani dengan baik, produktivitas pasien bisa lebih dibandingkan masih mengidap katarak. Terlebih saat masih usia anak-anak, bakal menghambat pertumbuhan dan memutus cita-cita anak.
Foto : Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat meninjau di RSUD dr Iskak Tulungagung. (VIVA Jatim/Madchan Jazuli)