GMNI Trenggalek Tagih Janji di Depan Kantor DPRD

GMNI Trenggalek gelak aksi damai di depan kantor DPRD
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Trenggalek. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa GMNI ralam kinerja kabupaten trenggalek.

DPRD Jatim Usul Penundaan Pembahasan Raperda PJU, Ini Alasannya

Puluhan mahasiswa saling berganti menyampaikan orasinya dan memaparkan apa yang menjadi evaluasi serta refleksi di tahun 2023 untuk Kabupaten Trenggalek.

Ketua GMNI Trenggalek Mochamad Shodiq Fauzi  mengatakan, aksi ini sebagai bentuk kekecewaan. Hal itu dilihat dari visi misi dan slogan ‘Trenggalek Meroket’ saat kampanye dulu belum tercapai.

Longsor Tebing Bendungan Bagong Tak Ganggu Pekerjaan, Terget 2026 Rampung

“Yang kami kritisi dari sektor pendidikan, pertanian, infrastruktur, pelayanan, dan pariwisata. Paling urgen adalah terkait pelayanan kesehatan yang kami lihat fasilitas ruang tunggu kurang sehingga banyak penunggu atau pasien terlantar di RSUD dr. Soedomo,” kata Shodiq dalam keterangannya, Sabtu, 25 November 2023. 

Shodiq menyebut untuk sektor pendidikan, masyarakat Trenggalek melihat ada kesenjangan fasilitas pendidikan yang terlihat di wilayah pelosok dan sekolah favorit. Kemudian, petani menjerit dengan pupuk yang masih jauh dari jangkauan memihak rakyat kecil.

Ponpes Milik Pelaku Pemerkosaan Santriwati di Trenggalek Terancam Dicabut Izinnya

“Kemudian infrastruktur jalan, mulai dari penerangan dan banyak jalan berlubang. Ini sebagai warning untuk Bupati Trenggalek perbaiki dan peringatan bagi penerusnya periode ke depan,” tegas Shodiq.

GMNI Trenggalek menilai, program kerja Bupati Trenggalek saat ini jauh dari ekspektasi. Pasalnya, tercatat baru 60 persen program yang dijalankan dan selebihnya adalah janji manis saat kampanye Pilkada 2020.

“Kalau slogan Trenggalek Meroket melihat apa yang terjadi saat ini hanya kata bualan semata. Aksi hari ini sebagai bentuk evaluasi pemerintah daerah agar tidak buta dan tuli mendengar keluh kesah rakyat,” tambahnya.

Sementara, GMNI Trenggalek merasa kecewa dengan insiden di sektor pariwisata. Sebab, di tahun 2023 ada beberapa peristiwa bernyawa salah satunya insiden 3 bocah tenggelam di kolam renang Tirta Jwalita Trenggalek.

“Sektor wisata soal Standar Operasional Prosedur dari historis kejadian korban nyawa hal ini jadi tanggung jawab penuh pemerintah daerah, tidak seperti yang kita harapkan soal 3 bocah tenggelam di kolam renang itu karena kurang SOP,” tandasnya.

Berikut tuntutan massa GMNI Trenggalek terhadap Bupati Trenggalek:

1. GMNI Trenggalek evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Trenggalek, 5 sektor jadi perhatian

2. Slogan Trenggalek Meroket diklaim hanya bualan kata-kata saja. Tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

3. Kinerja Bupati Trenggalek disampaikan masih jauh dari ekspektasi, masih kurang dari 40 persen yang belum rampung.

4. Pendidikan, Infrastruktur, Pelayanan, Pariwisata, dan Pertanian jadi fokus GMNI Trenggalek saat melangsungkan aksi.