Alat Canggih ESWL Milik RSWH Gresik, Pengobatan Batu Ginjal Tanpa Operasi

Dr Husni Thamrin sedang mengobati pasien menggunakan alat ESWL
Sumber :
  • Viva Jatim/Tofan Bram Kumara

Gresik, VIVA JatimBatu ginjal atau batu kemih adalah zat keras yang terbentuk akibat dari endapan mineral dan garam pada ginjal disebabkan tidak bisa disaring oleh tubuh. Batu ginjal bisa berbahaya dikarenakan bisa menjadi penyebab gagal ginjal.

Ditinggal Sholat Subuh, Motor Warga di Gresik Nyaris Digondol Maling

Dengan transformasi teknologi medis yang berkembang dengan canggih, pengobatan batu ginjal tidak lagi menggunakan operasi, tapi sekarang bisa dengan alat Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), dimana pengobatan batu ginjal tanpa menggunakan operasi.

Karena itu, untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, RS Wates Husada (RSWH) Gresik menambah beberapa alat kesehatan seperti Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). 

Mobil Pikap yang Dicuri di Bengkel Mojokerto Ditemukan Warga di Gresik

Sebelumnya Rumah Sakit tipe C ini sudah memiliki alat canggih seperti Panoramic X-ray, Echocardiografi, Phacoemulsification, Uroflowmetry dan Phacoemulsification serta alat canggih lainnya.

Dr Mohammad Husni Thamrin spesialis Urologi RS Wates Husada mengatakan cara kerja alat ESWL ini yakni dengan menggunakan gelombang kejut atau elektromagnetik dari mesin yang dapat memecah batu ginjal menjadi serpihan kecil-kecil. Pasien tidak perlu rawat inap, cukup rawat jalan.

Ribuan PPPK Terima SK, Bupati Gresik: Tingkatkan Kompetensi dan Peduli Lingkungan

"ESWL ini alat canggih terbaru yang di miliki RS Wates Husada. Alat penghancur batu ginjal tanpa operasi ini di datangkan untuk menambah mutu dan kualitas layanan RS. Di wilayah Gresik selatan alat ESWL ini hanya ada di RS Wates Husada," katanya, Jumat, 1 Desember 2023.

Dr Husni menambahkan cara kerja dari alat ini dengan menembakkan gelombang kejut ke pasien dalam sekali sesi pengobatan bisa mencapai 3.000 tembakan kejut, dengan dimulai dari 60 tembakan per menitnya tapi bisa cepat disesuaikan keperluannya.

"Dimulai dari 60 tembakan per menit hingga mencapai 6.000 tembakan per menit, itu disesuaikan bisa semakin cepat tembakannya. Sedangkan durasi dari pengobatan menggunakan alat ESWL ini butuh waktu 60 menit, bisa juga 45 menit," ucap dokter yang akrab disapa dr Husni ini.

Setelah itu, batu ginjal yang hancur kecil-kecil yang di hancurkan dengan ESWL tersebut akan keluar atau terbuang bersama dengan urine pasien, dengan tidak merasakan sakit seperti batu ginjal yang dipaksa keluar melalui saluran kencing atau ureter.

Kemudian pasien akan di periksa melalui USG, memastikan baru ginjal sepenuhnya sudah keluar bersama urine (air kencing) dan memastikan apakah nyeri yang dirasakan sudah berkurang.

"Namun sebelum melakukan tindakan dengan ESWL, pasien akan di evaluasi, pasien akan di USG dulu untuk memastikan letak batu ginjal ada di sebelah mana, setelah pasti letaknya, baru di tembakkan agar tepat sasaran. Setalah selesai, pasien di perbolehkan pulang, dua Minggu berikutnya harus kontrol ke RS untuk memastikan kondisi pasien," jelas dr Husni.

Sementara itu Dirut RSWH dr Titin Ekowati mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, untuk mengcover pembiayaan pengobatan beberapa penyakit.

Sedangkan untuk pengobatan batu ginjal dengan menggunakan alat ESWL ini belum bisa menggunakan BPJS.

"Ya, RSWH sudah bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan untuk pembiayaan pengobatan beberapa penyakit. Sementara untuk pengobatan menggunakan ESWL melalui BPJS, kami masih proses pengajuan tambahan layanan ke BPJS. Pengobatan ESWL sendiri sebesar Rp. 5 juta," jelas dokter alumni S2 Unair ini.