Respons Gus Imin Soal Prabowo Mau Penuhi Susu Gratis dengan Impor 1,5 Juta Sapi

Anies Baswedan dan Cak Imin
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Surabaya, Viva Jatim - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Gus Muhaimin Iskandar angkat suara dengan rencana Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang berencana mengimpor 1,5 juta sapi perah untuk memenuhi susu gratis

PMII Jatim Nilai Rekonsiliasi Prabowo dan Cak Imin Wujud Sifat Negarawan Sejati

Menurut Gus Imin, pemenuhan kebutuhan susu dengan mengimpor 1,5 sapi dari India itu sah-sah saja. Namun, jika ingin menuntaskan permasalah yang ada di dalam negeri tidak boleh hanya memberikan solusi yang hanya bersifat sementara. Pasalnya, kalau dilihat lebih jauh nilai keuntungan bagi warga rendah. 

Ia menambahkan, penyelesaian problem dalam negeri harus dimulai dari hilir ke hulu. Yakni melakukan perbaikan sistem yang menyentuh langsung kepada pekerjaan masyarakat. Seperti, sapi untuk memenuhi kebutuhan susu, maka bisa terlebih dahulu dimulai dari perbaikan para peternak-peternaknya. Sehingga pemenuhan susu dalam negeri dapat berkelanjutan. 

AHY Ingatkan Hal Ini ke Prabowo Usai Bertemu Cak Imin Ketum PKB

"Jangan tiba-tiba bikin program yang kemudian yang untung adalah importir, kita bikin  dari hilir ke hulunya," kata Gus Imin saat agenda ziarah ke Makam Sunan Ampel Surabaya, Sabtu 6 Januari 2024. 

Menurutnya, problem di masyarakat bawah begitu kompleks. Bukan hanya peternak dalam menyediakan kebutuhan susu dan daging sapi, tapi petani dalam memproduksi pertanian, nelayan dalam pemenuhan kebutuhan ikan harus juga dapat diselesaikan. 

Sengketa Pilpres di MK Selesai, Prabowo: Lakukan Persiapan Hadapi Masa Depan

Gus Imin menegaskan, hal itu penting dilakukan karena menyangkut hajat program kebutuhan pangan nasional. Hal tersebut menurutnya bisa dikerjakan dengan satu tarikan nafas. Dimulai dari kebutuhan subsidi yang tepat sasaran. Seperti subsidi untuk pupuk, BBM untuk nelayan bahkan kebutuhan pangan ternak. 

"Jadi kalau mau integrited itu adalah dari hilir ke hulu. Jadi problem gizi, problem pangan, problem pengadaan atau produksi itu harus satu tarikan nafas," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title