BPS Trenggalek Sampaikan Survei Capaian Indikator Program Pemkab, Ini Hasilnya

Suasana Rakor BPS dengan Pemkab Trenggalek
Sumber :
  • Prokopim Trenggalek

Trenggalek, VIVA Jatim-Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek menggelar rapat koordinasi (Rakor) memaparkan beberapa indikator di Kabupaten Trenggalek membaik. 

Pemprov Jatim Siap Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

Kepala BPS Trenggalek, Emil Wahyudiono mengulas data capaian tersebut kepada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin beserta jajaran di Gedung Bawarasa.

Menurutnya banyak yang menjadi highlight dari hasil survei yang dilakukan pada 2023 kemarin. Mulai kemiskinan hingga pengangguran, serta terkait dengan indikator pembangunan fisik pun menjadi capaian dari seberapa kemandirian Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

Trenggalek Jadi Lokasi PLTSa, Pemkab Terima PAD Rp1,25 Miliar

"Semua indikator-indikator itu menunjukkan ada perbaikan, mulai dari pengangguran, kemiskinan. Lalu, pembangunan manusia atau indeks pembangunan statistiknya," beber Emil Wahyudiono, Selasa, 9 Januari 2024.

Tak hanya itu, BPS turut menyampaikan hasil sensus pertanian, kendati bukan menjadi target Pemkab Trenggalek. Sensus tersebut merupakan amanat dari undang-undang statistik nomor 16 tahun 1997. Yakni setiap tahun berakhiran 3 BPS harus melakukan sensus pertanian.  

Potensi Produksi Padi Januari-Juli 2025 di Jatim Nyaris 9 Juta Ton GKP

Emil berharap hasil sensus mampu menjadi bahan Pemkab Trenggalek guna mengambil arah kebijakan yang tepat di sektor pertanian. Sesuai hasil survei, yang banyak digeluti masyarakat tidak pertanian pangan yang paling banyak.

"Ternyata justru sektor peternakan yang banyak. Pertanian pangan justru nomor dua dan itu juga di tanam dan dipanen untuk memenuhi kebutuhan di Trenggalek saja," ulasnya.

Melalui sensus ini, BPS Trenggalek berharap nantinya pemerintah daerah bisa mengambil langkah langkah yang tepat dalamupaya penanganan kemiskinan. 

Senada, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menanggapi positif hasil survey BPS yang menunjukkan beberapa indikator vital di daerahnya membaik. Pasalnya kondisi saat ini semua indikator positif.

Ia mencontoh, sempat ada kenaikan pengangguran cukup tinggi di tahun kemarin 5 persen. Sekarang sudah turun 0,8 persen, menjadi 4,5 persen sekian.

"Tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan juga meningkat. Artinya program-program kita selama ini, seperti 5000 pengusaha perempuan dan segala macam, itu memang menunjukkan hasil," terang Mas Ipin.

Ia melanjutkan, jika dilihat dari kemampuan daya beli masyarakat ikut meningkat. Oleh sebab itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sekarang juga meningkat. Trenggalek sudah di angka 71 koma sekian persen.

Selanjutnya, Mas Ipin mengaku saat dicek dengan laporan di sektor mikro, investasi Trenggalek meningkat. Awalnya Rp 380 miliar, sekarang Rp 542 miliar. Secara umum kondisi ekonomi, pembangunan manusia, cukup baik, kemiskinan juga turun.

"Jadi ini level kemiskinan yang paling rendah sejak tahun 2017 sampai sekarang," imbuhnya.