Harapan Yenny Wahid tentang Perempuan di Desa Damai Barurejo Banyuwangi
- Istimewa
“Program ini dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi dan sosial, khususnya kepada kaum perempuan, agar mampu meningkatkan perannya di dalam masyarakat, serta menjadi penggerak di dalam lingkungan keluarga ataupun sekitarnya,” ucap Yenny Wahid.
Harapannya, nanti Desa Barurejo sebagai desa yang memiliki latar belakang multikultural dan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah mampu menjadikan itu sebagai modal besar untuk terus memperkuat kohesi sosial.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana, Henik Setyorini menyampaikan penghargaan dan dukungan penuh atas pencanangan Desa Damai di Barurejo. Menurut Henik, ini merupakan langkah penting bagi Kabupaten Banyuwangi untuk menciptakan sebuah lingkungan inklusif sekaligus mewujudkan masyarakat yang berdaya dengan perempuan sebagai aktor utamanya.
Sementara itu, Direktur People and Culture JTI Indonesia, Yudi Rizkiadi berharap program yang akan dijalankan di Desa Barurejo ke depan akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
Dia menjelaskan, ini merupakan tahun kedua bagi JTI berkolaborasi dengan Wahid Foundation dalam program Desa Damai. Sebelumnya, dua desa lainnya, yaitu Grajagan dan Bangsring di Banyuwangi telah terlebih dahulu terpapar oleh program yang sama.
“Kami percaya bahwa komitmen yang dilakukan secara berkelanjutan di beberapa wilayah ini akan mampu memperkuat pilar-pilar utama di masyarakat, seperti tolerasi, keterbukaan, kerja sama, hingga penguatan sektor ekonomi,” ujarnya.
Kepada Desa Barurejo, Ahmad Zaenuri menjelaskan, desanya terdiri dari anggota masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Karena itu, ia menyambut baik program yang akan dijalankan di desanya itu.