Mengenal Sunarko Sodrun Tulungagung, Penulis Sastra Jawa yang Terima Penghargaan Kemendikbud

Sunarko Sodrun menunjukkan hasil karyanya selama 40 tahun.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

"Oh ternyata ada, kenapa ya? Itu review kita sendiri. Lalu, jika penulis tidak mau membaca, ya itu kosong, kering. Dia akan kering sebagai penulis yang rog-rog asem atau istilahnya hangat hangat tai ayam. Jadi hanya sekadar satu ide, dimuat selesai," jelasnya.

Dirinya pernah mendapat penghargaan Sastra Rancage yang pernah ia sabet pada 2009 silam. Apresiasi tersebut dari Yayasan Rancage karena intens dalam pemertahanan sastra daerah. Penghargaan kedua kalinya dari Yayasan Rancage pada Januari 2023. Penghargaan tersebut karena telah mempertahankan kreativitasnya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Jawa melalui buku yang berjudul 'Suro Agul-agul'.

"Penghargaan itu berangkat dari Antologi Cerkak berjudul 'Suro Agul-agul yang diterimakan di Bali Oktober 2023," ujarnya.

Terbaru, ia sangat bersyukur karena pada tahun 2024 ini selian perseorangan mendapatkan penghargaan berkarya selama 40 tahun, juga sanggar sastra yang pernah ia ketuai mendapat penghargaan berupa bantuan pemerintah.

Saat ini beliau sebagai Pembina di Sanggar Sastra Triwida yang memiliki anggota puluhan yang tersebar di 12 kota/kabupaten di Jawa Timur. Sedangkan di Tulungagung sekitar belasan masih getol untuk mempertahankan Sastra Jawa baik bagi kalangan anak-anak, guru sekolah maupun masyarakat secara umum.

Disinggung beberapa berkas yang harus dikirimkan, ia mengaku masih menympan secara rapi baik piagam penghargaan hingga seluruh karya yang telah terbit di media cetak kala itu.

"Alhamdulillah dokumen saya masih tertata rapi, kan sering saya suka kliping. Zaman dahulu 1978 sampai 1980 belum ada fotocopy," ulasnya.