Tiko Tolak Gaji Rp10 Juta Demi Rawat Ibu, Cerminan Uwais Al Qarni Masa Kini
- Istimewa
Uwais Al Qarni adalah seorang Tabiin yang tinggal di Yaman dan hidup di masa Rasulullah saw. Namun Ia tidak pernah bertemu Baginda Nabi lantaran jarak tempuh yang demikian jauh dan juga disibukkan dengan mengurus dan merawat ibunya yang sudah tua dan lumpuh.
Pemuda itu memiliki cacat tubuh, ia menderita penyakit sopak hingga tubuhnya menjadi belang-belang. Meski begitu, ia tak pernah lelah mendampingi, merawat dan memenuhi segala apa yang diinginkan ibunya. Hanya ada satu permintaan yang amat sulit dikabulkan Uwais Al Qarni, yakni keinginan ibunya untuk menunaikan ibadah haji dalam keadaan lumpuh dan sudah renta.
Ia pun nekad menggendong ibunya pergi haji dari Yaman dengan berjalan kaki ke Mekkah. Bahkan jauh-jauh hari sebelum ia berangkat haji dengan menggendong ibunya, ia terlebih dahulu berlatih menambah kekuatan otot agar lebih tahan menggendong ibu selama perjalanan.
Alangkah besar kecintaan Uwais Al Qarni kepada ibunya. Hal yang sulit dinalar akal manusia, tetap dilakukan Uwais meski harus menempuh perjalanan yang sulit dan jauh serta penuh tantangan. Tekad bulatnya menghantarkan sang ibu ke Mekkah berjumpa dengan Ka’bah akhirnya tersampaikan.
Ibu Uwais Al Qarni bercucuran air mata tatkala sampai di depan Ka’bah. Uwais Al Qarni lantas mendoakan dan memohon kepada Allah SWT agar menghapus segala dosa-dosa ibunya. Ia pun tak peduli dengan dosa dirinya sendiri. Sebab ia meyakini dengan terampuninya dosa ibu, maka akan menghantarkanya dengan sang ibu masuk surga.
Saking besarnya pengorbanan Uwais Al Qarni kepada sang ibu, sampai-sampai Rasulullah saw bersabda dalam Hadits Riwayat Muslim “Sesungguhnya tabiin yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka ketahuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian”.
Meski kisah Uwais Al Qarni tidak ada kemiripan dengan Tiko, dan mungkin juga tak ada yang bisa menyamai besarnya kecintaan kepada ibu sebagaimana yang dirasakan Uwais Al Qarni, namun kisah hidup yang dialami Tiko dengan belasan tahun lamanya merawat Ibu Eny dengan berbagai cara dan sekuat tenaga telah menjadi cerminan Uwais Al Qarni di masa kini.