Gus Baha Cerita Teladan Mbah Moen tentang Pentingnya Bekerja
- Viva.co.id
Jatim –KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya menerangkan bahwa sebaik-baiknya ibadah adalah bekerja.
Dikutip dari VIVA, tidak hanya menerangkan tentang sabda nabi tersebut, ia juga bercerita tentang pengalaman dirinya selama berinteraksi dengan Mbah Moen, gurunya soal pentingnya bekerja.
"Ibadah terbaik adalah bekerja, kata Nabi. Orang biar tetap kerja sesuai dengan kemampuan masing-masing dan itu ibadah yang paling utama," ungkap Gus Baha dikutip Viva Jatim, Kamis 4 Mei 2023.
Perihal bekerja ini, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut mula-mula mengisahkan pengalamannya ketika pergi ke pasar bersama anak-anaknya pada tanggal 2 Syawal atau sehari setelah lebaran.
“Di tanggal 2 Syawal itu sudah ada penjual ayam. Saya menangis, ya Allah tanggal 2 Syawal sudah cari uang,” kata Gus Baha.
Gus Baha kemudian bercerita, ia spontan langsung beli dagangan orang tersebut. Penjual di pasar itu ternyata mengenal dirinya. Sang penjual lalu bertanya, ”Beli berapa ayam Gus?” – “Beli dua ratus ribu,” jawab Gus Baha
Mendengar jawaban Gus Baha, lantas membuat sang penjual terkejut dan heran, buat apa beli ayam sebanyak itu.
“Ya… dipakai untuk pelajaran,” kelakar Gus Baha.
Dia menambahkan perayaan hari raya sebaiknya tidak berlangsung lama-lama karena banyak menghambat siklus perekonomian pasar. Oleh karena itu, tradisi hari raya di kediamannya hanya dilakukan di hari pertama dan malam hari kedua Syawal saja.
Gus Baha mengaku pengamalan ‘sebaik-sebaiknya ibadah’ tersebut diperolehnya dari KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Mbah Maimoen dengan besar kekuasaan dan pengaruhnya, ia tetap menyambung kehidupan dengan hasil kerja yakni berniaga.
"Ketika makan di rumahnya, yang ia makan adalah uang hasil jualannya," kata dia.
Gus Baha sendiri menyebut bahwa ia sering menemani Mbah Maimoen makan. Mbah Moen biasa makan lauk pecel.
“Pecel yang dijual pada santri-santrinya itu,” ucapnya
"Ketika makan di rumahnya, yang ia makan adalah uang hasil jualannya," kata dia.
Gus Baha sendiri menyebut bahwa ia sering menemani Mbah Maimoen makan. Mbah Moen biasa makan lauk pecel.
“Pecel yang dijual pada santri-santrinya itu,” ucapnya.
Berita ini telah dipublikasikan di VIva.co.id Berjudul