Tradisi Larung Sembonyo Pantai Prigi, Tayub-Jaranan 40 Hari 40 Malam

- VIVA Jatim/Madchan Jazuli
Trenggalek, VIVA Jatim – Tradisi Larung Sembonyo di Pantai Prigi, Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, dipadati ribuan warga. Pelarungan sebelumnya diarak dari Polsek Watulimo menuju Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi.
Andik Aswari salah satu warga asal Kecamatan Pogalan rela menyempatkan waktu untuk melihat agenda Larung Sembonyo bersama sang ibu. Ia mengaku baru dua kali menyaksikan langsung proses larung Sembonyo.
"Dulu pernah ikut hadir tapi pas zaman SMP. Kaget ada karnaval juga ada arak-arakan. Bagus juga konsepnya untuk acara ini. Konsepnya matang ada stan food court, panggung hiburan, malah ada dua. Satu untuk sambutan, satunya untuk acara tayub dan tiban," ujar Andik Aswari, Selasa, 21 Mei 2024.
Larung Sembonyo merupakan agenda tahunan masyarakat nelayan Pantai Prigi. Tradisi yang sudah berlangsung belasan tahun.
Suparlan salah seorang tokoh masyarakat Pantai Prigi, menjelaskan, platform kegiatan ini berdasarkan cerita adat bahwa ini perjuangan Raden Tumenggung Yudha Negara atau Raden Wiryo Udara.
Berdasarkan catatan, Raden Wiryo Udara berhasil membuka daerah Prigi. "Mulai Pacitan, Sumbreng, Prigi sampai Sine dibuka untuk wilayah penghidupan," ujar Suparlan.
Menurutnya, acara ini juga sebagai salah satu syarat pernikahan dengan putri tengahan. Perkawinan tersebut dilakukan di Hari Senin Kliwon Bulan Selo penanggalan Jawa.