Larung Sembonyo Karanggongso, Tradisi Syukur Nelayan Trenggalek

Labuh Laut di Karanggongso Watulimo Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim –Upacara adat Labuh Laut atau Larung Sembonyo di Dusun Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, berlangsung dengan khidmat pada Rabu, 28 Mei 2025. Ratusan warga turut menyaksikan prosesi sakral ini, sejak awal kirab hingga pelarungan sesaji ke tengah laut.

Tradisi Larung Sembonyo Pantai Prigi, Tayub-Jaranan 40 Hari 40 Malam

Kepala Desa Tasikmadu, Suwignyo, menjelaskan bahwa upacara adat tersebut merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan setiap Bulan Selo dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini menjadi bentuk rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas limpahan rezeki, khususnya dari hasil laut yang melimpah di kawasan Teluk Prigi.

"Dusun Karanggongso ini salah satu dusun di Desa Tasikmadu yang memiliki adat istiadat adalah bersih dusun dan labuh laut Larung sembonyo. Jadi Ini guyup rukunnya warga Karanggongso dan wujud syukur diberikan rezeki oleh Allah SWT," ujar Suwignyo, Rabu, 28 Mei 2025.

Pesan Menyentuh Bupati Trenggalek Mas Ipin di Acara Larung Sembonyo

Wignyo menambahkan, selain sebagai wujud syukur juga sekaligus harapan untuk tahun depan diberikan kelancaran. Ditambah lagi harapannya semakin banyak pengunjung di pantai-pantai yang ada di Desa Tasikmadu.

"Harapan kami ini adalah semakin meningkatkan pengunjung wisata karena di Dusun Karanggongso potensinya sangat besar. Salah satunya destinasi wisata yang sangat bagus," tambahnya.

Wujud Rasa Syukur, Pantai Sidem Tulungagung Lakukan Larung Sembonyo

Ia mengaku dua tumpeng yang dilarung di tengah laut sekitar 2 kilometer dari bibir pantai. Ada Tumpeng Lanang dan Tumpeng Wadon serta sesaji ada sebanyak 40an jenis.

Selain Labuh Laut, Wignyo menjelaskan rangakain bersih desa ini sudah beberapa hari yang lalu. Mulai ada perlombaan bagi nelayan, pengajian umum hingga sampai nanti malam di tutup dengan wayang kulit.

Halaman Selanjutnya
img_title