Alfamart dan Komunitas Hidroponik Kelola Sampah Daun Jadi Batik Ecoprint
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim-Puluhan emak-emak Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya mendapatkan ilmu dari pensiunan ASN Pemerintah Kota Surabaya, Yayuk Eko Agustin terkait cara menyulap sampah daun menjadi batik ecoprint siap jual, Sabtu, 26 Oktober 2024.
"Silahkan daun apa saja bisa dipakai, asalkan jangan dalam kondisi kering. Jadi disimpan agak basah di kylkas agar menghasilkan cairan yang nantinya teksturnya bisa dipakai batik," ujar pengusaha ecoprint berlabel Namira ini.
Ia menyampaikan beberapa daun yang bisa diolah menjadi cairan sebagai bahan membatik seperti Daun jati merah, daun kenikir, daun pohon lanang, daun mangga, dan masih banyak lagi. Pewarna batiknya juga menggunakan bahan alam seperti serpihan kayu secang, delima, gambir, tegeran, kayu manis, tingi, kulit buat jalawe.
"Semua bahan menggunakan bahan alami dan sampahnya pun dikelola menjadi kompos. Jadi pembuatan batik ecoprint ini ramah lingkungan, bisa dipraktekkan sendiri oleh ibu-ibu di rumah," jelas Yayuk.
Koordinator Kampung Hidroponik Medokan Ayu, Renni mengatakan pengembangan kegiatan yang bekerja sama dengan Alfamart ini tak hanya berfokus pada hidroponik saja. Tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Program pelatihan ini merupakan kelanjutan atau pertemuan ke-5 dari Program Kampung Alfamart Sahabat Bumi (KASB) di Surabaya.
Corporate Communication Alfamart, Ame Dwi Pramesti mengatakan pertemuan kali ini adalah adalah bulan ke-5 KASB bekerja sama dengan Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya.
"Kalau pertemuan bulan ke-1, 2, 3, dan 4 kita lebih fokus pada pengembangan teknik tanam hidroponik, pemilahan sampah organik anorganik, pembuatan ecobrick dari sampah botol plastik. Alfamart juga membagikan bak sampah khusus yang didesain untuk sampah botol plastik," katanya.