Menaker Hadiri Groundbreaking Pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto

Peletakan batu pertama SMK Asy-syarif Mitra Industri Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/ Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan SMK Asy-syarif Mitra Industri di Mojokerto. 

Lembaga pendidikan kejuruan ini diharapkan mampu menjawab tantangan ketersediaan tenaga kerja, yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan industri. Pembangunan SMK ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Pendidikan dan Sosial Asy-Syarif dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) MM2100. 

Gedung SMK Asy-Syarif Mitra Industri ini dibangun di lahan belakang SD Asy-Syarif Islamic School di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko. Adapun peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada Jumat, 8 Februari 2024 sore ini, menandakan dimulainya pembangunan gedung. 

Ida Fauziyah menuturkan, dirinya menyambut baik pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri ini. Sebab, SMK yang sudah ada dirasa kurang menjawab sepenuhnya kebutuhan industri, bahkan melahirkan banyak pengangguran. Sehingga keberadaan SMK Asy-Syarif sangat dibutuhkan. 

“Sebagai menteri tentu sangat mendukung karena tingkat pengangguran terbuka kita disumbangkan di antaranya dari lulusan pendidikan vokasi. Dengan lahirnya SMK  ini, pendidikan vokasi yang ada disini menyumbangkan tenaga skil baru agar mengurangi tingkat pengangguran kita,” kata kepada wartawan usai prosesi groundbreaking, Jumat, 8 Februari 2024. 

Ia menilai, SMK Asy-Syarif Mitra Industri mampu menyiapkan lulusan yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri. Karena sejak awal pembangunannya menggandeng para pelaku industri. 

“Pasti akan menguruangi pengangguran. Pasti, karena dari awal bermitra dengan industri, yang kita siapkan untuk kebutuhan industri,“ tutupnya. 

Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri H Darwoto mengatakan, telah menyiapkan desain dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ia pun berharap SMK ini mampu menyiapkan generasi untuk menghadap fase bonus demografi. 

“Pendidikan vokasi di indonesia harus selalu di dorong agar betul-betul menjawab kebutuhan industri dan menjawab bonus demografi,” ujarnya. 

Ia menargetkan pembangunan gedung tahap pertama bakal rampung dalam kurung waktu 3 bulan. Begitupun dengan  proses perizinan pendirian sekolah. Sehingga, dapat memulai pendidikan mulai tahun ajaran 2024 - 2025. 

Di SMK Asy-Syarif Mitra Industri rencananya akan dibuka 4 jurusan. Yakni, ototronik, permesinan, mekatronik, dan aminasi.

“Kapasitas kalau selesai semua hanya 1000 (siswa),” pungkas Darwoto.