Penjelasan Sang Seniman Soal Patung Biawak di Solo yang Menelan Rp50 Juta Dinilai Terlalu Mahal

- Viva
Rejo menegaskan bahwa berapapun dana yang diberikan, ia akan tetap berusaha memberikan yang terbaik.
“Seandainya saya diberi Rp5 juta, saya pasti buat semampu saya, sebisa saya ya jadinya selima juga itu tadi,” tambahnya.
Rejo juga menekankan bahwa motivasinya murni untuk berkontribusi terhadap daerah kelahirannya, bukan semata soal anggaran.
“Saya ingin membangun Wonosobo, bukan nominalnya berapa tapi sebaik apa saya memberi Wonosobo, apapun yang saya berikan ke Wonosobo. Jadi saya cukup bahagia kalau teman-teman dan sedulur-sedulut Wonosobo suka, terima kasih sekali dukungannya,” jelasnya.
Dibuat dalam waktu sekitar satu setengah bulan, Rejo menyelesaikan bagian patung utama hanya dalam waktu satu minggu. Ukurannya bahkan melebihi rencana awal yang hanya tiga meter.
Terkait sumber pendanaan, Rejo membantah kabar yang menyebut patung ini dibiayai dari dana desa. Ia menyebut bahwa proyek ini didanai oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Wonosobo.
Adapun pemilihan sosok biawak bukanlah tanpa alasan. Satwa ini menurut Rejo cukup sering dijumpai di wilayah Wonosobo, sehingga dianggap bisa menjadi simbol lokal yang kuat sekaligus pengingat akan kekayaan hayati di daerah tersebut.