Bupati Sumenep Minta Dana Bagi Hasil Migas Untungkan Daerah
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Paling tidak daerah penghasil kan dapat 6 persen kan itu masih lumayan. Tapi semuanya saya serahkan kepada pemerintah pusat. Tapi kan pemerintah daerah sama keinginannya. Kita boleh dong menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat. Revisi UU itu belum berdampak sistemik bagi daerah," tambah bupati yang gemar memakai blangkon itu.
Fauzi menjelaskan, total DBH Migas yang dibagikan ke pulau Madura hanya Rp123 miliar. Besaran itu jika dihitung dengan seluruh jumlah penduduk di Madura, maka setiap warganya hanya mendapatkan Rp31 ribu saja. Jumlah itu dirasa tidak seimbang, karena wilayah Madura merupakan daerah penghasil Migas di Jatim.
"DBH Madura kan masuk terendah dan ini berkaitan liftingnya. Kalau dibagi hanya 31 ribu perorang. Kalau dibreakdown lagi di Sumenep hanya Rp28 ribu. Maksud saya kalau dihitung jumlah penduduk dan DBH Migas segitu untuk daerah penghasil maka ini tidak seimbang," katanya.
Suami Nia Kurnia itu berharap agar pemerintah pusat mengkaji ulang aturan itu, agar wilayah penghasil migas bisa memperoleh DBH lebih besar untuk mengurangi angka kemiskinan.
"Paling tidak suatu saat akan menjadi pemikiran pemerintah pusat untuk pertimbangan itu," pungkasnya.