Dewan Pakar Yamatas Surabaya Jelaskan Pidato Megawati dan Pentingnya Manajemen Keluarga

Dewan Pakar Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Yamatas)
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Jatim Viva

"Kalau ekonomi keluarga mandiri, asupan gizi ke anak semakin baik. Belum lagi Pemkot Surabaya juga membantu pemenuhan nutrisi anak. Tidak mengherankan bila prevalensi stunting di Surabaya berada pada titik terendah di Indonesia yakni 4,8 persen pada 2022," ungkapnya.

Teguh mengatakan, pidato Megawati terkait pengajian yang diawali dengan ucapan beribu-ribu maaf adalah sebuah saran bahwa perempuan harus menjadi women of action yang terlibat dalam segala urusan demi kebaikan keluarga, bangsa dan agamanya. 

“Itu pesan yang ingin disampaikan Ibu Megawati," tandasnya.

Lebih jauh, Teguh menyampaikan, Megawati adalah Presiden ke-5 RI yang juga ketua partai terbesar di Indonesia. Selain itu, Megawati juga ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). 

"Bisa disimpulkan bahwa kehidupan Ibu Megawati tidak jauh dari dunia politik atau siyasah. Politik yang diajarkan adalah politik tindakan, yang melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang sederhana dalam ucapan namun istimewa dalam tindakan," ujarnya.

Hal ini, menurut Teguh, selaras dengan yang disampaikan para ulama bahwa tujuan politik adalah iqamatud din (hirasatud din) wa siyasatud dunya (menegakkan din dan mengatur urusan dunia). 

Ketika menyampaikan pidato tentang pengajian tersebut, Megawati dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP yang sedang memberi pengarahan dalam acara 'Pancasila dalam Tindakan'. Perhatian utama Megawati adalah politik (siyasah) bisa mengatur kehidupan warga secara lebih baik, bahkan sampai ke aspek manajemen keluarga.