Belum Ada Solusi, Sampah Tetap Menumpuk di Pinggir Jalan Provinsi Tulungagung-Trenggalek
- Madchan Jazuli/ Jatim Viva
Ia belum bisa memastikan orang mana yang membuang sampah di dekat perbatasan. Namun, dilihat dari wilayah ia menegaskan tidak mungkin warga desa dari Desa Bendungan membuang kesana karena cukup jauh.
Ditanya soal jenis sampah yang dibuang, Pemdes Bendungan mengaku kebanyakan merupakan sampah keluarga dan sampah pasar. Sebab terlihat bekas keong sawah satu kresek hingga satu karung. Kemudian ada juga kaca pernah dibuang disana, serta bekas kawat.
"Sampahnya bermacam-macam, ada pampers, sampah rumah tangga. Kalau dilihat tempatnya, memang warga Bendungan tidak mungkin membuang disana terlalu jauh," beber Suryanto saat dikonfirmasi.
Disinggung solusi, Suryanto mengaku pertama bagaimana kesadaran masyarakat supaya tidak membuang disana. Sebab jika dibuatkan pembuangan sampah berupa bak sampah, akan khawatir bukan menjadi solusi efektif, karena yang membuang warga luar desa.
Solusi kedua, pihaknya menawarkan ada satu proses pemilahan sampah organik dari masyarakat. Pasalnya wilayah desa memiliki banyak lahan persawahan, sangat bermanfaat untuk menghasilkan sebuah produk pupuk organik.
Suryanto menambahkan, pengolahan pupuk organik dengan non organik disendirikan. Hal tersebut cukup realistis mengingat disebelah barat lokasi pembuangan sampah sembarangan milik Pemdes Bendungan.
"Kalau lahannya kita punya, barangkali kalau kita kerjasama bisa lebih baik. Cuma fasilitas untuk proses gilingannya belum punya," paparnya.