Pemkab Mojokerto Akan Fokus Infrastruktur hingga Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di 2024

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Perihal program prioritas penanganan stunting, Ikfina memaparkan, di tahun 2021 menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Mojokerto menunjukkan angka sebesar 27,4 persen, sedangkan di tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Mojokerto sudah turun menjadi 11,6 persen. 

Oleh karena itu, pada tahun 2024 ia menargetkan, angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa turun di bawah lima persen dengan berbagai lompatan inovasi dan strategi percepatan penurunan stunting.

Menurut dia, penanganannya tidak cukup hanya melakukan intervensi secara spesifik, tetapi juga harus dilakukan intervensi secara sensitif dan melibatkan multi sektoral.

"Tidak hanya pada calon pengantin, remaja putri, ibu hamil, dan balita. Tetapi juga secara spesifik seluruh masyarakat dan semua infrastruktur ini harus mendukung bagaimana kita bersama-sama bisa melaksanakan kegiatan percepatan penurunan stunting," katanya. 



Program prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem, Bupati Mojokerto itu menyampaikan arahan presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa untuk kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 di Indonesia bisa menjadi zero. 

Ia menjelaskan, strategi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin ekstrem terdapat 3 cara. Pertama, dengan melaksanakan strategi penurunan beban pengeluaran masyarakat yang dapat diselenggarakan melalui program bantuan sosial dan jaminan sosial. 

Kedua, melakukan strategi meningkatkan pendapatan masyarakat dengan melakukan peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat. Dan ketiga, meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.

"Kita harus punya strategi dengan jelas dan bagaimana di wilayah kantong-kantong kemiskinan agar mempercayakan program-program untuk kesehatan, peningkatan daya saing, dan kualitas hidup bisa kita fokuskan," tandasnya.