Berusia 1,8 Abad, Ornamen di Masjid Al-Muhajirin Tulungagung Ini Menyimpan Cerita Mistis
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Jatim –Masjid selain menjadi salah satu saksi sejarah dakwah penyebaran agama islam di Nusantara. Pantauan Viva Jatim saat pertama kali memasuki salah satu masjid di Kabupaten Tulungagung terasa sejuk dimanjakan dengan ornamen ukiran klasik. Siapa sangka, ornamen ukiran tersebut sudah berusia 1,8 abad.
Masjid ini tak jauh dari pusat kota. Tepatnya ada di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Masjid ini memiliki ciri khas bangunan lama. Pasalnya ornamen ukiran berpadu asli dari kayu jati.
Ketua Yayasan Mashur Al-Muhajirin, Muslim mengungkapkan ornamen yang berada di dalam selama berada diatas imaman. Disitu jelas tertulis kapan pembuatan ornamen.
"Usia kayu dan ornamen sendiri ya disana ada tulisan di atas imaman, sekitar 4 turunan. Hampir 200an tahun, ini yang membuat makamnya di utara lapangan ini Mbah Sunan Kumbang," beber Muslim saat ditemui, Sabtu 1 April 2023.
Meski usia ornamen ratusan tahun, akan tetapi usia masjid ini belum ada 30 tahun. Muslim menjelaskan kronologi pendirian masjid berawal dari pemugaran Masjid Al-Munawwar atau Masjid Jami' Tulungagung. Salah satu tokoh sentral masyarakat Gedangsewu bertemu dengan panitia pembangunan Jami' sewaktu melaksanakan ibadah haji.
Muslim mengungkapkan tokoh tersebut adalah H Mashuri yang juga masih family, menawarkan untuk meminta ornamen tersebut dijadikan masjid baru ditempatnya. Selain di daerahnya belum ada masjid, sekaligus untuk menyelamatkan benda yang memiliki nilai historis tinggi.
Akhirnya disetujui, membuat masyarakat merelakan tanahnya tukar guling. Artinya diberi tanah pengganti seluas lahan yang sama seperti pembangunan masjid. Kayu ornamen dan tiang asli dari masjid dibawa dengan istilah holopes kuntul baris.