Cabor Sepatu Roda Tulungagung Juara Umum III meski Landasan Rusak
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Lalu, Azza mengataka jika benar-benar tidak memungkinkan harus mengalihkan latihan dengan latihan fisik. Termasuk juga latihan di jalan raya, atau juga ke Waduk Wonorejo sembari merefreshing para atlet.
Alumnus SMKN 1 Boyolangu ini mengungkapkan bahwa dengan adanya aspal yang telah menurun kualitasnya membuat kecepatan atlet sulit terpenuhi. Selain itu, bagi atlet kecil yang pernah mengikuti pertandingan nasional mewakili provinsi asal Tulungagung, belum maksimal lantaran terbiasa latihan di landasan aspal.
"Kalau dari pelatih, limit time yang harus atlet saya capai itu tidak ketemu. Kira kurang bisa latihan dengan maksimal, dan juga terkadang namanya fasilitas umum kita ada yang sliweran, dan kita di sepatu roda dengan kecepatan tinggi," jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua Bidang Prestasi Perserosi Tulungagung, Arif mengungkapkan mewakili cabor mengakui adanya penurunan kualitas landasan untuk latihan sepatu roda. Menurutnya, meskipun Sepatu Roda merupakan cabor baru, namun bisa mengangkat nama Tulungagung di kancah minimal provinsi sebagai Juara Umum III.
Bahkan, ada atensi dari pihak Jawa Timur bahwa bisa jadi atlet Tulungagung ini menjadi kuda hitam bagi juara-juara bertahan seperti Surabaya dan Sidoarjo. Sehingga atlet asal Kota Marmer ini patut diperhitungkan.
"Dari Perserosi Jatim memberikan apresiasi, memang sudah banyak atletnya yang berpotensi. Kita sudah 3 besar dalam kondisi kita minim fasilitas tempat latihan," ujar Arif.
Ia mengaku, siap hari para atlet menggunakan untuk latihan. Namun ada rasa was-was melihat kondisi aspal sudah mulai rusak. Bahkan kemungkinan terburuk ada yang bolong membuat atlet terjatuh.