Gagas Program Usahaku, Cara Kominfo Trenggalek Branding Produk Bikin Lebih Ciamik
- Lutfi/Viva Jatim
"Saya ambilnya ya dari otomatis terangkat ekonominya. Jadi ibu-ibu disini itu sambil lihat tv sambil menunggu anaknya. otomatis tidak merepotkan suaminya," ulasnya.
Perihal stok bahan baku, ia tak merasa khawatir. Pasalnya, di daerahnya termasuk pegunungan dengan luasan bambu yang cukup melimpah. Sehingga, berkaitan bahan baku menjadi potensi yang menjanjikan tidak pernah kehabisan stok.
"Surganya bambu dari dulu, nenek moyang dari sini dulu sudah sentra kerajinan bambu semua," ulasnya.
Dirinya mengajak kepada semua masyarakat untuk tidak pernah lelah dalam menjalankan sebuah usaha. Sesuai tema yang diambil Anugerah Jurnalistik Kominfo yaitu 'Peta Jalan Menuju Indonesia Digital'. "Istilahnya bakar uang. Maksudnya ya pengorbanan dulu karena kalau dihitung bensin saja sudah tidak cukup untuk berangkat-pulang menghantar (paket orderan) ke kota," kenangnya.
Ia menambahkan mengapresiasi langkah dari Diskominfo Trenggalek yang membuat profil video usahanya. Meski belum ada peningkatan yang berarti di penjualan, namun jejak digital usahanya tidak ternilai dan lebih ia sukai dibanding bantuan tunai yang hanya sekejap.
"Iya (bersyukur), meski belum ada peningkatan signifikan mas," akuinya. Dhany mengaku, dari segi penjualan belakangan ini terbilang stabil. Namun masih jauh dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19. "Sementara untuk bulan-bulan belakangan ini perkiraan sold out 1.000 pcs lebih," tutupnya.
Merujuk pada data e-Conomy SEA 2022 Google, Temasek, Bain and Company "Through the wave, toward a sea of opportunity" bahwa e-commerce mencapai 81 persen melebihi game yang hanya 48 persen. Dengan pertumbuhan GMV -22 YoY, ekonomi digital Indonesia bernilai ~$77 miliar pada tahun 2022.
Serta dapat menyentuh angka ~$130 miliar pada tahun 2025 mendatang. Dengan e-commerce sebagai pendorong utama. Prediksi hingga 2030 bisa mencapai angka ~$220 hingga ~$360 miliar.
Disisi layanan keuangan digital mengklaim bagian terbesar dari total pendanaan investor dengan mengumpulkan ~1,5 miliar di paruh 2022 saja. Dengan fokus utama investor pada pembayaran B2B dan layanan pinjaman.
Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek, Arief Setiawan mengungkapkan bahwa latar belakang program 'Usahaku' berangkat dari keprihatinan kepada pelaku usaha di masa pandemi lalu.
Banyak pelaku usaha masih mengandalkan offline sebagai salah satu penjualan. Sehingga memunculkan untuk menyelesaikan persoalan pelaku UMKM yang belum melek digital.
"Akhirnya muncul ide, mungkin kita bantu mereka untuk membranding usaha melalui sebuah kegiatan. Yang bisa kita lakukan tanpa harus memungut mereka biaya yaitu membranding produknya lewat Program Usahaku," bebernya beberapa waktu lalu ditemui di kantornya.