Gagas Program Usahaku, Cara Kominfo Trenggalek Branding Produk Bikin Lebih Ciamik
- Lutfi/Viva Jatim
Ia menggarisbawahi, ada prioritas UMKM yang dibranding. Karena keterbatasan dari SDM, waktu dan lainnya, yang diprioritaskan di tahun-tahun pertama adalah produk-produk yang lokal Trenggalek.
Kemudian, pelaku usaha yang masih belum terlalu mengenal media sosial dan otomatis domisili di Trenggalek. Magister Universitas Islam Kadiri (UNIK) Kediri mengaku, dukungan branding visual dan dipublikasikan di media sosial lebih mengena bagi UMKM.
Lantaran, jika hanya berupa donasi nominal uang, tak akan bertahan lama. Berbeda jika jejak digital branding, selamanya akan tetap tersimpan rapi di dunia maya. Untuk respon pelaku UMKM, pria yang hobi berkendara vespa ini mengatakan pelaku usaha sangat mengapresiasi.
Pasalnya, dulu hanya menjual di lokal Trenggalek. Sekarang karena pengikut media sosial Kominfo Trenggalek banyak yang dari luar kota, luar pulau dan luar negeri, otomatis dampak dari Program Usahaku ini lebih dikenal.
"Otomatis penjualan mereka akan meningkat, karena pesanan dari luar kota itu juga akan meningkat," akuinya.
Arief berhap, program ini bisa ditindaklanjuti setiap tahun dan akan semakin meningkat. Lalu, untuk proyeksi menengah, kalau bisa usai ini ini akan dilatih tentang digitalisasi branding maupun marketing dari usaha yang telah dijalankan.
Selain itu, pihaknya berharap ekosistem digital bakal terbentuk dengan sendirinya usai program tersebut. Akan berkelanjutan jangka panjangnya akan mandiri setelah dilatih pengelolaan media sosial, yang digunakan untuk penjualan produk sesuai dengan tema besar AJK 2023 'Peta Jalan Menuju Indonesia Digital'.
"Target kami 5 tahun pertama sekitar 50 lebih pelaku UMKM yang sudah benar-benar mandiri. Bisa kita lepas untuk lebih memperkenalkan produk secara pribadi," pungkasnya.