Pemain Bintang Thailand Banyak yang Absen di Piala AFF 2022

Winger Timnas Thailand, Chanathip Songkrasin
Sumber :
  • twitter/@changsuek_TH

Jatim – Pelatih Timnas Thailand, Alexander Polking menyertakan 23 pemain dalam skuad di Piala AFF 2022. Namun ia mengaku jika tidak mudah baginya untuk mencari yang terbaik untuk kali ini. Pasalnya, ia menetapkan tim berdasarkan kesiapan pemain itu sendiri.

Jamu Deltras Sidoarjo Dipertandingan Perdana, Persela Lamongan Targetkan Kemenangan

Pada Piala AFF kali ini banyak pemain bintang Thailand yang tidak bisa ikut bermain. Mereka yang menjadi skuad Thailand yang menjuarai Piala AFF 2020 ada beberapa yang memilih untuk mundur karena beberapa alasan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah absennya Chanathip Songkrasin. Gelandang serang andalan tim yang berjuluk Gajah Perang itu meminta izin untuk absen karena ingin istirahat lebih. Sebab, dia sudah berjuang keras di level klub bersama Kawasaki Frontale yang mentas di J League.

Laga Uji Coba Songsong Piala Asia, Jepang Sukses Bantai Thailand 5-0

Polking juga tak bisa menyertakan empat pemain dari Buriram United, yakni Supachai Jaided, Suphanat Mueanta, Narubadin Weerawatnodom, dan Ratthanakorn Maikami. Mereka sedang dikirim untuk menjalani latihan di Leicester City selama 45 hari.

Tak berhenti sampai di situ kesulitan untuk Polking. Sebab, satu pemain andalannya, Sivakorn Tiatrakul dari klub Chiang Rai United harus mundur karena mengalami cedera. Dengan mundurnya Sivakorn, total tinggal tujuh orang pemain dari Piala AFF 2020 yang tersisa dalam skuad.

Taklukkan Thailand, Shin Tae Yong Menilai Kondisi Tim Garuda Muda yang Bagus Menjadi Kunci

Membawa ekspektasi menjadi juara Piala AFF 2022, dengan keterbatasan pemilihan pemain, Polking banyak membawa pemain senior. Terhitung ada 10 nama yang usianya sudah 30 tahun ke atas. Sedangkan yang di bawah 23 tahun cuma empat orang. 

Yang paling senior dalam skuad sekarang adalah Sumanya Purisai. Gelandang asal klub Chonburi Ltersebut pernah jadi bagian skuad Thailand pada Piala AFF 2012 dan 2018. Walau lebih sering dipanggil untuk menjadi pelapis, tapi pengalamannya memberi dampak positif bagi tim. 

Halaman Selanjutnya
img_title