Jalan Evan Dimas dari Timnas ke Lapangan Desa di Tulungagung Demi Mendidik Generasi Muda
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Pria yang sukses membawa Timnas Indonesia
Runner-up Piala AFF 2016 dan Perunggu SEA Games 2017 ini menerangkan bahwa disinggung masa-masa usianya yang masih usia emas, ia enggan menjawab lebih jauh.
Dirinya menegaskan bahwa memilih menentukan untuk menjadi pelatih SSB karena ide-ide semua ini tercetus di Sanggar Saraswati Nuswantara. Kembali lagi, Evan Dimas memiliki keinginan benar-benar melihat kondisi langsung.
"Menurut saya Sanggar ini memiliki konsep yang luar biasa yang membuka hati saya. Juga membuka wawasan pikiran saya yang selama ini tidak saya dapatkan ketika saya bermain sepakbola," paparnya.
"Seperti halnya mengedepankan etika dan moral bukan hanya teknik dan skill tetapi juga menanamkan etika dan kepada adik-adik," imbuhnya.
Pria asal Kota Surabaya ini mengaku di Tulungagung melatih sepak bola sudah sekitar 6 bulan sampai 7 bulan. Yaitu di masa ketika ia masih bermain di Persik Kediri.
Disinggung soal gantung sepatu atauvl pensiun dini, Evan Dimas mengaku belum memikirkan hal tersebut. Kendati ada beberapa tawaran dari klub Liga 1 untuk meminangnya.