Diperiksa Kasus Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule: Panggilan Penyidik

Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus Tragedi Kanjuruhan di Markas Polda Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 Oktober 2022. Ditanya wartawan, ia mengaku datang hanya untuk memenuhi panggilan penyidik.

Pesona Istri Shin Tae-yong yang Cantik Bak Artis Korea

Bersama Iwan Bule, hadir pula Wakil Ketum PSSI Iwan Budianto yang juga diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang sama. Terlihat pula Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh UB dan wakil ketuanya, Amir Burhanuddin.

Mengenakan baju hitam bertulisan PSSI di bagian dada, Iwan Bule tiba di Markas Polda Jatim sekira pukul 13.00 WIB. Melewati lapangan polda, ia kemudian berjalan menuju Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum yang berada di sisi utara lapangan. Begitu diadang wartawan, dia merespons dengan salam namaste.

Menang Lawan PSM Makassar, Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Tak banyak kata disampaikan Iwan Bule ketika ditanya wartawan terkait seputar Tragedi Kanjuruhan. Sambil berjalan menuju pintu masuk gedung Ditreskrimum, dia menyampaikan bahwa kehadirannya dalam rangka memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi. Tak ada persiapan khusus dibuatnya untuk menghadapi pemeriksaan.

“Cuma datang saja nanti diperiksa, mengikuti panggilan penyidik saja,” kata Iwan Bule.

Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23, Begini Komentar Erick Thohir

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa selain Iwan Bule dan Iwan Budianto, dimintai keterangan pula oleh penyidik dokter ahli dari RSUD Saiful Anwar Malang. 

“Masih proses. Proses pemeriksaan ini dalam rangka percepatan pemberkasan, karena sesuai perintah Bapak Kapolri, kasus [Tragedi Kanjuruhan] ini harus segera dituntaskan,” kata Irjen Dedi.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema F dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun  ke lapangan, diduga meluapkan kekesalahan atas kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan.

Sontak para suporter berebutan keluar namun pintu stadion belum terbuka. Akhirnya mereka terjebak, banyak yang lemas, pingsan, dan terinjak-injak. Berdasarkan data terbaru, total korban dalam peristiwa itu sebanyak 678 orang. Setelah ada satu korban lagi meninggal dunia, total korban meninggal di peristiwa itu sebanyak 133 orang.