Animo Partai Politik Sasar Generasi Muda Demi Menang Pemilu 2024

Jatim – Meski terbilang cukup lama, namun segala persiapan dan strategi pemenangan Pemilu 2024 terus dilakukan oleh partai politik. Apalagi dengan hasil verifikasi KPU yang telah meloloskan puluhan partai politik sebagai peserta Pemilu 2024 semakin memantapkan hati mereka untuk meraih kemenangan.

Jagat media sosial pun mulai diwarnai dengan hiruk-pikuk kader yang akan dicalonkan dan koalisi antar partai politik. Fakta tersebut seolah memberi isyarat bahwa para politisi tanah air betul-betul menyeriusi demi hajat di tahun 2024 mendatang.

Kebanyakan dari mereka mulai memberikan perhatian lebih kepada generasi muda. Pasalnya, pemilih muda, baik gen Z maupun milenial menjadi perhatian khusus mengingat jumlahnya lebih dari 50 persen di pemilu 2024 mendatang.

PKB misalkan, yang baru-baru ini menunjuk 6 orang juru bicara yang kesemuanya adalah kalangan milenial. Para politisi partai politik berlambang bintang sembilan ini meyakini bahwa dengan menggandeng kalangan milenial, potensi untuk menang lebih besar.

Keputusan DPP PKB untuk melibatkan kalangan milenial dalam hal ini tentu beralasan. Mengingat, hasil survei tahun 2020 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Z, tepatnya 27,94 persen dan generasi milenial 25,87 persen. Artinya kalangan muda baik gen Z maupun milenial menjadi atensi PKB.

“Pemilih muda pada 2024 cukup tinggi sekali, selain dapat input dari anak muda kita juga harus memberi output kepada mereka. Jubir-jubir ini tidak hanya untuk bicara atau mengajak anak muda tapi juga dapat menyerap masukan dan aspirasi dari mereka dan sekaligus untuk menjawab tantangan anak muda dari gen Z dan milenial," tambahnya.

Hal senada juga dilakukan oleh PKS, sebagai partai oposisi yang berada di luar kabinet pemerintahan Indonesia Maju tentu keinginan untuk memiliki masa depan cerah di 2024 juga sangat besar. Karena itu PKS optimis dapat mendulang suara hingga 15 persen salah satunya dengan melibatkan kalangan milenial.

Bendahara DPW PKS Jawa Timur, Lilik Hendarwati mengaku, pemilih pemula saat ini menjadi salah satu sasarannya dalam mendulang suara. Bukan karena hanya menjadi kelompok pemilih mayoritas, melainkan kaum milenial juga masih segar dalam menentukan masa depan dan pilihannya.

"Mereka masih idealis dan pemikirannya masih segar. Tentunya jika mereka menentukan pilihannya di Pemilu 2024 maka tak salah pilih untuk memilih partai pilihannya, salah satunya PKS," jelasnya.

Anggota DPRD Jatim ini mengatakan bahwa partainya saat ini menargetkan perolehan suara 15 persen pada pemilu 2024. Target tersebut optimis akan dicapai dengan mengeruk suara dari kalangan milenial.

Bidikan kepada kalangan milenial juga terus dilakukan oleh Parta Demokrat. Apalagi partai yang satu ini dipimpin oleh seorang yang digandrungi banyak kaum muda, Agus Harimurti Yudoyono atau yang akrab dikenal AHY.

Pada pelantikan DPC Partai Demokrat se-Jawa Timur kemarin, Ahad 13 November 2022, AHY mengintruksikan langsung kepada seluruh kadernya untuk meraih perhatian dari kalangan milenial. Dia juga meminta untuk tidak menjaga jarak dengan kalangan milenial.

“Pemilih dari kalangan muda juga besar sekali. Oleh karena itu saya ingin Demokrat benar-benar masuk ke jantung pemilih. Semua elemen, jangan membedakan antar generasi jangan membedakan antar profesi. Kita sapa semuanya,” kata AHY.

Lalu bagaimana dengan PDI Perjuangan? Sebagai partai nomor satu di tanah air, PDIP tak jauh beda dalam memandang dan memberikan atensi kepada kalangan milenial. DPC PDIP Balikpapan dalam hal ini tentu meyakini bahwa pihaknya harus mampu merebut perhatian kalangan milenial.

“Kita harus paham dan kita juga harus mengikuti perkembangan, mungkin kegiatan yang bentuknya untuk anak-anak muda sekarang. Tapi di dalamnya yang tidak kalah penting adalah menanamkan nilai-nilai Pancasilanya, yang terpenting ideologi Pancasila 1 Juni 1945,” kata Ketua DPC PDIP Kota Balikpapan, Budiono.

Animo partai politik untuk menyasar kalangan milenial adalah keniscayaan. Sebab kalangan milenial adalah pemiliki masa depan. Bila partai politik banyak digandrungi kalangan milenial, maka besar kemungkinan partai tersebut menjadi partai masa depan.