Menilik Sejarah Kabupaten Kediri yang Berusia 1220 Tahun
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Kediri, VIVA Jatim – Tepat hari ini, 25 Maret 2024 Kabupaten Kediri berusia 1220 tahun. Sejarah panjang lahirnya wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang di sisi timur ini tidak lepas dari kerajaan besar pada masa silam.
Menukil dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kediri, nama wilayah ini ada yang berpendapat berasal dari suku kata 'Kedi' dengan makna 'Mandul' atau wanita yang tidak memiliki masa datang bulan. Berbeda dalam Kamus Jawa Kuno Wojo Wasito mengartikan 'Kedi' adalah orang kebiri bidan atau dukun.
Sementara dalam lakon Wayang Sang Arjuno sepat mengelabui dengan menyamar guru tari di Negara Wirata mempunyai nama 'Kedi Wirakantolo'. Bersambung dengan cerita tokoh Dewi Kili Suci yang sedang bersemedi dalam Gua Selomangleng, 'Kedi' mempunyai makna suci atau wadad.
Lain halnya kata Kediri berasal dari 'Diri' yang bermakna Adeg Angdhiri, menghadiri atau menjadi raja yang dalam Bahasa Jawa berarti 'jumenengan'. Hal itu dapat ditransliterasikan dalam Prasasti Wanua dalam tahun 830 Saka.
Dalam prasasti tersebut tertulis 'Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban' bermakna: pada tahun saka 706 atau 734 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.
Selanjutnya penamaan kata 'Kediri' tidak sedikit juga terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa Jawa Kuno seperti: Kitab Pararaton, Samaradana, Negara Kertagama dan Kitab Calon Arang.
Pun juga berada dalam prasasti yang menyebutkan nama Kediri seperti : Prasasti Ceber, berangka tahun 1109 saka yang berada di Desa Ceker, saat ini berada di Desa Sukoanyar Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.