Mengenal Mbah Benu, Pemimpin Jemaah Aolia Gunungkidul yang Ngaku Telponan Sama Allah

Pemimpin Masjid Aolia Gunungkidul, Mbah Benu
Sumber :
  • viva.co.id

Kelompok agama yang berpusat di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini diketahui didirikan sejak tahun 1983 dan dipimpin oleh Mbah Benu. Adapun Mbah Benu disebut memiliki ilmu laduni, atau mendapatkan pencerahan hati atau pengetahuan langsung dari Allah SWT melalui petode mujahadah atau perjalanan spiritual pribadi.

Proliga 2024, Jakarta Elektrik Kalahkan Livin Mandiri 3-1

Profil Sosok Kontroversial Mbah Benu 

Informasi dihimpun VIVA, dalam Tesis berjudul ‘Dekonstruksi Mitos Kanjeng Ratu Kidul dalam Pendidikan Akidah Perspektif KH Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo 1942-Sekarang (2017)’ karya mahasiswa Magister PAI IAIN Purwokerto, Mohamad Ulyan pada 2017 silam.

Memperkuat Identitas Daerah Melalui Perlindungan Kekayaan Intelektual Komunal

Penulis Tesis, Mohamad Ulyan menyampaikan Mbah Benu merupakan laki-laki kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu Pon 28 Desember 1942 dan besar di Solotiyang, Maron, Purworejo.

Pendidikan agama diperoleh Mbah Benu dari sang ayah, Kyai Soleh bin KH Abdul Ghani bin Kyai Yunus. Ayahnya merupakan lulusan pesantren Lirboyo dan juga disebut murid dari Mbah Kholil Bangkalan.

Eksekutor Pencurian Motor di Mojokerto Ditangkap saat Hendak Kabur Ke Banyuwangi, Ternyata Residivis

Mbah Benu juga sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Namu, ia drop out (DO) pada semester akhir.

Penulis, Mohamad Ulyan menyebutkan, Mbah Benu memutuskan DO dari UGM lantaran ogah memakan uang orang sakit yang tengah menderita dan berduka. Setelah itu, Mbah Benu menetap di Gunungkidul demi menggaet hati seorang gadis yang bertugas sebagai bidan di Kecamatan Panggang. Dalam Tesis tersebut gadis itu dikatakan sebagai calon istri Mbah Benu.

Halaman Selanjutnya
img_title