Rafif, Pembalap Cilik Asal Tulungagung dengan Segudang Prestasi

Rafif Sadya menerima Trofi Juara 1 M2SR Trenggalek
Sumber :
  • VIVA Jatim/Madchan Jazuli

Trenggalek, VIVA Jatim – Perawakan tinggi dan penuh energi semangat terpancar pembalap cilik yang naik diatas podium event bergengsi nasional di Trenggalek beberapa waktu lalu. Pandangan tertuju pada Juara 1 Kelas Bebek 4 Tak 150 cc Begginer dalam event Matapanah 2 Straight Race (M2SR) di Stadion Menak Sopal Trenggalek.

Persib Bandung Menang Telak atas Madura United, Dipastikan Juara Liga 1 2024

Ia adalah Rafif Sadya Baihaqi Rizqi yang berhasil menduduki Juara 1. Sang Ayah, Ahmad Baehaki saat dimintai keterangan bahwa telah mendidik Rafif sejak usia 4 tahun. Memulai dari Pocketbike, lalu beranjak usia 5 tahun sudah mengikuti berbagai event balapan.

"Usia 6 tahun mulai sering Juara 1 Pocket bike, berlanjut usia 7 tahun sering juara umum. Bahkan juara umum di Event Lenka di Jakarta, waktu itu di Sirkuit Sentul," terang Ahmad Baehaki, Jum'at, 7 Juni 2024.

Pasca Qatar Juara, Nasib Pemain yang Hancurkan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023

Selain itu, Haki mengaku Rafif yang saat ini sudah berusia 11 tahun tergabung dalam Club Risqy Trans Family's, saat berumur 6 menginjak 7 tahun sudah memulai Motor Besar Bebek 150 dan Sport CBR serta R15.

Pria yang tinggal di Desa Pojok Kecamatan Ngantru Tulungagung ini mengaku butuh waktu 6 sampai 10 bulan membentuk mental sekaligus melatih sang anak untuk bisa seperti sekarang dengan segudang prestasi.

Penantian 18 Tahun, Voli Putri Petrokimia Juara Livoli Divisi Utama 2023

"Kalau Juara Pocket Bike kurang lebih 5x juara umum. Termasuk tahun 2022 Juara Umum Event Lenka di Jakarta, untuk juara 1 sekitar 380an piala mas," bebernya.

Haki menambahkan kejuaraan lain yang juga tak kalah bergengsi dan meraih juara adalah untuk motor besar motoprix, Kejurprov hingga M2CR. Saking banyaknya ia tidak begitu hafal satu per satu.

"Dari Juara 1 sekitar 18 piala, Juara 2 sekitar 4 piala serta untuk posisi juara 3, 4, atau 5 lebih sedikit mas," ujarnya.

Dirinya menjelaskan bahwa Rafif tahun kemarin juga mengikuti Motoprix 2023 namun tidak full seri, hanya 2 seri. Sedangkan untuk tahun ini, Haki mengaku untuk motor besar Kejurprov masih poin pertama.

"Jadi masih dua seri, itu kan juara 1 terus ke satu satu untuk tahun pertama. Jadi mungkin 2024 ini kita main moto prix itu kemarin juara 6 di Subang, sekitar 22 pembalap kalau Kejurpov dia poinnya masih kesatu, poinnya 50," ulasnya.

Dalam setiap event, sebagai ayah sekaligus pelatih selalu menekankan kepada Rafif agar selalu bermain yang bagus dan jangan sampai jatuh. Ketika sudah maksimal segitu, segitu saja, termasuk menjaga emosi selapa balap motor.

"Ketika dia emosi biasanya dia jatuh mas. Setiap main balapan saya pesan yang tenang main yang bagus, jaga emosi dan ngepus tapi jangan sampai jatuh," pesannya.

Perihal event balap motor termasuk juga sebagai pembentukan karakter. Karena dalam event balap motor melatih anak dari berbagai hal kesabaran, kedisiplinan dan tidak mudah emosi yang berakibat fatal.

Pembentukan untuk karakter biar dia tambah mateng untuk di kelas beginner, ia mengaku karena masih menginjak usia 11 tahun sehingga Haki ingin tetap fisik yang bagus, dan sekolah yang rajin.

Ia berkeyakinan ketika keduanya berjalan seimbang dengan sendirinya karakter Rafif terbentuk bertambah disiplin. Pasalnya, di Jawa Timur bila Rafif bermain bagus secara konsisten bisa mendapat tiket untuk event nasional bergengsi.

"Kalau itu konsisten insyaallah besok bisa diambil PON sudah ada wacana dari Pemprov ini," katanya.

Haki menaruh pesan kepada sang anak agar tetap menjadi pembalap terbaik Indonesia dari Jatim. Tetap menjadi anak yang rajin sekolah dan berbakti kepada orang tua agar dia menjadi pembalap teladan Indonesia.

Dirinya juga memberikan informasi, bila mana sang buah hati ingin diarahkan menjadi pembalap bisa langsung menghubungi Haki. Ia sendiri selain melatih anaknya juga membuka seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin menggeluti di bidang balap motor usia dini.

"Rafif Sadya anak saya yang pertama saya ajari sendiri. Saya mengajari dan mantan pembalap juga, sampai sekarang menjadi Pelatih Mini GP dan pelatih anak anak usia Begginer, standartannya saya sendiri. Biasa melatih di Blitar dari mini gp 2017," tandasnya.