Pandangan Islam soal Calon Bupati Mesuji yang Janjikan Surga
- Viva.co.id
Janji-janji yang bernuansa agama sering kali digunakan dalam konteks politik untuk menarik perhatian dan simpati pemilih. Namun, bagaimana sebenarnya Islam memandang hal ini?
Dalam pandangan Islam, surga merupakan kehendak Allah SWT. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk menentukan siapa yang berhak masuk surga berdasarkan amal perbuatan mereka di dunia. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Ma'idah ayat 18, di mana Allah menyatakan bahwa surga diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dan keputusan-Nya tidak dapat ditolak.
“Dan (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: 'Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-Nya.' Katakanlah: 'Jika kamu benar-benar anak-anak Allah dan kekasih-Nya, maka mengapa Dia menyiksa kalian karena dosa-dosamu? Sebenarnya, kamu adalah manusia di antara makhluk-Nya yang Dia kehendaki. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; dan hanya kepada-Nya lah kalian dikembalikan.” (QS. Al-Ma'idah:18)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah memiliki hak penuh untuk mengampuni atau menyiksa berdasarkan kehendak-Nya, dan semua makhluk akan kembali kepada-Nya.
Janji Surga dalam Politik Berisiko Jadi Dusta
Menjanjikan sesuatu yang berada di luar kuasa manusia, seperti surga, dapat dianggap sebagai bentuk dusta atau kebohongan.
Dalam konteks ini, Allah SWT melarang manusia untuk berdusta, terutama terkait dengan agama. Dalam surah Al-An’am ayat 93, Allah mengingatkan bahwa pernyataan yang tidak sesuai dengan kebenaran dapat membawa seseorang kepada kesesatan.