Menelisik Situs Homo Wajakensis, Manusia Purba Tertua di Pulau Jawa
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
"Dulu itu memang Tulungagung sudah terkenal di kancah dunia, bersamaan beriringan antara penemuan fosil dan Batu Marmernya," bebernya.
Pria yang hobi bonsai ini menambahkan, selama berkecimpung di Pokdarwis, ia belum pernah menemukan fosil. Akan tetapi, sesuai keterangab beberapa teman saat dulunya berkeliling di kawasan situs, menemukan sisa-sisa fosil hewan.
Kholik berasumsi, penemuan fosil hewan, kerang dan seterusnya menyimpulkan tidak menutup kemungkinan bahwa di lokasi situs berada dan sekitarnya merupakan perairan laut. Manusia purba berlindung di dalam gua dan mencari makanan di sekitar gua.
"Saat ada sekelompok ataupun manusia yang tinggal di gua itu adalah sangat logis. Berapa persen mungkin dulunya mereka-mereka itu bertahan hidup dengan memakan hewan-hewan laut itu termasuk kerang," terangnya.
Kendati lokasi situs masuk wilayah Perhutani, pihaknya berupaya berkomunikasi dengan Perhutani ketika ingin membuka jalan atau fasilitas lainnya. Termasuk juga ikut peduli, misalkan ada pohon roboh maupun tumbang terkena bencana dilaporkan ke Perhutani.
Pokdarwis Wajakensis Jatipurbo juga melindungi serta menjaga hewan-hewan yang ada dan baginya langka, termasuk landak. Sebab, hewan-hewan dan tumbuhan sebagai ekosistem yang tetap dipertahankan.
"Kita jaga dari perburuan, kalau kita amankan dengan menjaga, paling tidak ya biar bisa berkembang, eman-emanlah," jelasnya.