Mbah Akad Calon Jamaah Haji Tulungagung Usia 103 Ungkap Resep Sehat

Kakek Akad Ponco Karso Ponco Rawi yang berusia 103.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Jatim – Ada yang menjadi perhatian diantara 1.170 calon jamaah haji (CJH) asal Tulungagung. Ia adalah Mbah Akad Ponco Karso Ponco Rawi yang saat ini telah berusia 103 tahun tampak kelihatan sehat, segar bugar seperti usia 60an.

3.710 Jemaah Haji Asal Jatim Sudah Mendarat Selamat di Tanah Suci

Berkesempatan Viva Jatim mengulik resep sehat yang dilakukan oleh Kakek Akad.

Ia mengenakan seragam CJH dibalut dengan kopiah hitam serta celana kain hitam. Berjalan untuk dimintai keterangan oleh awak media tampak bersemangat dan tanpa membutuhkan bantuan apapun.

Sudah 1.855 Calon Jemaah Haji Asal Jatim Terbang ke Tanah Suci

"Usia saya 103 tahun, berangkat haji bersama anak saya perempuan nomor 2 mulai daftar 2016 lalu," ujar Akad dengan pelan selepas pelepasan calon jamaah haji di Pendopo Kongasarum Kusumaningbongso, Rabu 24 Mei 2023.

Dirinya mengatakan bahwa resep hidup supaya sehat dan panjang umur terletak pada mengelola perasaan dari dalam diri. Pasalnya, penyakit hati terkadang bisa timbul dan membuat penyakit secara klinis.

Cuaca di Arab Bisa Capai 50 Derajat Celcius, CJH Jatim Diminta Kurangi Ini

"Halah apa, pokoknya sabar, terkadang harus bisa mengalah. Makannya biasa tiwul, ampok juga mau. Apa saja, lauknya juga seadanya," jelasnya.

Kakek yang berdomisili di Campurdarat Tulungagung ini mengaku, jamu yang diminum hingga di usianya yang lebih dari 1 abad masih sehat adalah serba herbal. Bukan jamu yang digunakan awet sehat tidak berupa obat kimia.

"Jamunya zaman dahulu itu sak temune (sedapatnya), ya dedaunan. Kalau makan juga seadanya," paparnya.

Ditanya persiapan untuk keberangkatan ke tanah suci, kakek kelahiran 1920 ini menuturkan tidak ada persiapan khusus baginya. Karena semua persyaratan sudah komplit. Hanya saja terkait persiapan fisik, hanya aktivitas ringan di sekitar rumah.

"Persiapan yang disiapkan tidak karena sudah komplit, kalau pagi ya jalan-jalan (kaki)," ulasnya.

Kakek Akad kerja serabutan, namun selama tiga tahun terakhir ini sudah menghentikan segala aktivitas berat pekerjaannya. Selain kekuatan tidak seperti dahulu, juga disarankan oleh keluarga untuk beristirahat.

"Saya sudah tidak kemana-mana sudah 3 tahun berhenti, biasanya kerja serabutan seadanya," tutupnya.

Terpisah, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Tulungagung, H Fuad Saiful Anam mengungkapkan, ibadah haji tahun ini pemerintah pusat menetapkan kebijakan prioritas untuk lansia. Sehingga pada proses manasik saat ini lebih ditekankan dengan kesabaran.

"Karena orang tua itu lamban, berbeda seperti yang muda-muda bisa cak cek. Kalau seperti saya ini ke atas sudah lamban jadi kesabaran harus menghadapi orang tua," jelas Fuad Saiful Anam.

Fuad menerangkan, pada tahun 2023 jadwal Tulungagung berubah mendadak, membuat pelaksanaan rangkaian ikut terdampak. Salah satunya dari manasik haji, pihaknya telah menyampaikan di forum kalau gelombang pertama itu miqot di Bir Ali. Kalau gelombang 2 miqot di Jeddah.

"Sebelumnya diasumsikan kita pertama tetapi masih cukup waktu untuk memberikan ilmu manasik haji secara terus menerus," terangnya.

Sebagai tambahan, total CJH asal Kota Marmer ini sebanyak 1.170 orang sudah termasuk petugas haji. Dari seribuan tersebut, total lansia ada sebanyak 80an orang.