Jomblo Harus Tahu, Ini 4 Istilah sebelum Melaksanakan Prosesi Menikah di Madura

Ilustrasi Pernikahan
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

JatimProses pernikahan biasanya diawali dengan proses lamaran dari laki-laki kepada perempuan yang akan dipinang. Termasuk juga tradisi sebelum menikah di kalangan Madura biasanya diawali dengan meminang calon perempuan untuk dilamar. 

Perhatikan Waktu Terbaik Bulan Menikah, Bulan Rajab Salah Satunya

Akan tetapi, di kalangan masyarakat Madura, ada beberapa istilah yang perlu dipahami dalam proses meminang seorang perempuan di Madura. Dilansir dari berbagai sumber, berikut akan diulas 4 Istilah yang dilakukan sebelum menikah bagi orang Madura:

1.  Tan-pentan (meminang)

Madura United Tutup Paruh Musim di Dasar Klasemen

Tan-pentan atau meminang adalah masa ketika pihak mempelai laki-laki berkunjung pertama kali ke rumah calon mempelai perempuan. Biasanya percakapan terjadi antara para tetua atau yang dituakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan prosesi lamaran.

2. Mar-lamar (lamaran)

Christian Rontini tak Lagi Perkuat Madura United di Putaran Kedua Liga 1

Mar-lamar sama halnya dengan tan-pentan, hanya saja dengan konsep yang lebih matang dan biasanya melibatkan para tetangga. Di Madura terdapat hal-hal wajib yang harus dibawa pihak laki-laki saat prosesi lamaran, yaitu emas (sebagai tanda meminang, baik kalung atau cincin) kue dodol, wajik, tetel, dan pisang tondun (utuh).

Nanti, saat si pemberi tadi mempunya hajatan yang sama, ia akan menerima sebanyak yang sudah diberikannya kepada orang lain. Sistemnya semacam nitip. Nanti kalau punya acara yang sama, maka yang sudah diberikan pada orang lain harus dikembalikan. 

3. Kabinan (akad)

Kabinan berasal dari kata kabin yang berarti kawin. Di Madura, kabinan sama halnya dengan akad nikah. Akad nikah biasanya terjadi di pagi hari sebelum resepsi. Tapi, terkadang bisa juga terjadi jauh-jauh hari sebelum resepsi. Sedangkan, untuk resepsi pernikahan menyusul. 

4. Mantan/resepsi pernikahan

Resepsi pernikahan merupakan acara inti. Yang bikin beda kayaknya cuma orang-orang yang jualan. Di Madura, resepsi pernikahan banyak orang orang yang berjualan di dalamnya. Selain orang berjualan, biasanya ada beberapa hiburan musik dan kebudayaan yang disajikan kepada undangan yang hadir.