Cerita Mbah Wahab Berbagi Rokok dengan Santri

Cover Buku Tawashow di Pesantren.
Sumber :
  • Buku Tawashow di Pesantren Terbitan LKiS

JatimKH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab dikenal sebagai ulama NU yang visioner, bersahaja dan mau bergaul dengan siapa pun, dari kalangan atas hingga bawah. Ia juga suka bercanda, seperti pada umumnya para ulama dan kiai di lingkungan NU. Saking gaulnya, Mbah Wahab juga tak jarang mengerjai santrinya sendiri.

Soal Perbedaan Awal Ramadan 1445 H, MUI: Mari Saling Menghormati

Pada satu malam, diceritakan Akhmad Fikri AF dalam Tawashow di Pesantren terbitan LKiS (1999), Mbah Wahab duduk-duduk santai melihat bangunan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak  Beras, Kabupaten Jombang, pesantren yang dia asuh. Saat itu, lampu penerangan tak sepadang seperti sekarang. Di tengah kegelapan malam, sang pendiri NU itu duduk santai sambil merokok.

Karena gelap, yang terlihat hanya bara api rokok kretek. Adapun wajah Mbah Wahab yang menghisap rokok sama sekali tak Nampak diselubungi gelapnya malam. Tak dinyana, tiba-tiba ada seorang santri mendekat. Dengan santai si santri menyapa Mbah Wahab dan meminta berbagi rokok. Satu batang rokok dihisap ramai-ramai adalah hal lumrah di kalangan santri.

Gus Baha Ungkap Kunci Hidup Bahagia, bukan Harta maupun Tahta

Sak Sedotan, Kang (Satu sedotan saja),” kata si santri.

Tanpa banyak cakap, Mbah Wahab langsung menyodorkan rokoknya kepada si santri. Tanpa ragu, si santri langsung menyedot rokok yang diberikan Mbah Wahab.

Alasan Ansor dan Banser Tolak Pengajian Ustaz Riza Basalamah di Surabaya hingga Ricuh

Rupanya, bara api menyala terang kala rokok itu disedot si santri. Wajah Mbah Wahab pun terlihat akibat paparan cahaya bara rokok kretek tersebut. Saat itulah si santri sadar bahwa orang yang dimintai rokok satu sedotan itu adalah kiainya sendiri.

Karena panik, si santri langsung lari sambil membawa rokok di tangannya. Mbah Wahab secara spontan mengejar si santri sambil berteriak:

Halaman Selanjutnya
img_title