Bahu-membahu Atasi Kekeringan akibat Kemarau Ekstrem
- Nur Faishal/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur tengah dilanda musim kemarau ekstrem. Akibatnya, masyarakat mengalami kekurangan air bersih sebagai kebutuhan pokok sehari-hari.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, beberapa daerah di Jatim per hari ini, Kamis, 26 Oktober 2023 terpantau cerah dengan suhu mencapai 36 °C.
Fakta itu kemudian membuat sejumlah pihak terdorong untuk hadir membantu mereka yang tengah mengalami krisis air bersih. Seperti NU Care-LAZISNU se-Jawa Timur misalnya. Sejak bulan Agustus lalu hingga saat ini terus bahu-membahu mendistribusikan air bersih ke berbagai daerah yang terdampak kekeringan.
Menurut Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur Ahmad Afif Amrullah, hingga akhir bulan Oktober ini, total bantuan air bersih yang sudah disalurkan mencapai 4.989.500 (4,9 juta) liter.
"Lebih dari 4,9 juta liter air bersih yang telah disalurkan oleh Lazisnu se-Jawa Timur. Ini kami himpun berdasarkan laporan dari NU Care-Lazisnu di 14 kabupaten/kota sampai hari ini," kata Afif, dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Kamis, 26 Oktober 2023.
Proses pendistribusian, lanjut Afif, dilakukan menggunakan truk tangki air berkapasistas sekitar 5 ribu liter yang dilakukan secara bertahap untuk sejumlah desa di wilayah masing-masing. Di lapangan, para pengurus NU Care-LAZISNU juga berkolaborasi dengan lintas lembaga dan badan otonom setempat.
"Antara lain dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) dan GP Ansor. Sebagian juga kami salurkan langsung ke pondok pesantren untuk membantu para santri," tambahnya.