Terbentur Anggaran, Eskavasi Situs Gondang Trenggalek Tahap III Digarap Tahun Depan
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim-Situs Gondang yang berada di Desa Gondang Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek bakal dijadwalkan untuk proses eskavasi lanjutan tahap III di tahun depan. Hal tersebut dilakukan lantaran proses penggambaran denah dan struktur sudah lengkap di beberapa sisi serta belum ada anggaran.
Tim Eskavasi Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah XI bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek rampung melakukan eskavasi kedua dengan menemukan beberapa benda penting. Namun, proses eskavasi lanjutan tahun depan difokuskan pada penuntasan di bagian tengah melengkapi struktur bawah dan sisi candi.
"Untuk eskavasi ketiganya insyaallah tahun depan, karena terkait dengan eskavasi ini ternyata juga memerlukan pembiayaan yang cukup tinggi. Ternyata tidak seperti menggali kalian sumber tetapi memang betul-betul hati-hati," ujar Sunyoto kepada awak media, Sabtu, 25 November 2023.
Menurutnya, tim eskavasi denah secara keseluruhan candi sudah terbuka sudut sisi timur laut. Kemudian tenggara, barat laut, kemudian mencoba melihat dengan digali di sisi barat daya. Dari di sisi barat daya ini tim menemukan beberapa peninggalan diantaranya adalah arca yang terbuat dari terracota sebanyak 3 buah.
"Kemudian juga ada ragam ragam hias yang bisa di pakai perhiasan candi di situ kemudian di sebelah barat kita kemarin temukan 1 buah lingga yang terbuat dari batu putih," paparnya.
Ia mengaku, dugaan sementara sesuai dengan karakteristik benda yang ditemukan pada masa Mataram Kuno sekitar abad ke-9 sampai abad 10 Masehi. Situs ini berbeda dibanding dengan candi maupun situs yang ada di Trenggalek, karena belum ada yang pernah ditemukan di situs-situs yang sezaman tersebut.
Perihal tindak lanjut setelah ini, Sunyoto mengaku benda-benda hasil eskavasi bakal ditaruh di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek. Dan masih akan memikirkan lokasi penyimpanan benda bersejarah yang lebih representatif.
"Hanya saja memang sampai hari ini masih kita akan upayakan untuk membuat tempat yang layak untuk benda-benda tersebut," paparnya.
Ketua Tim Eskavasi BPK Wilayah XI, Muhammad Ichwan mengatakan hasil ekskavasi Situs Gondang Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek hari ini yang terakhir. Sesuai dengan target telah menggali mengetahui bahwa di bata kulit atau dinding selatan ini tampak putus tidak berlanjut ke arah barat.
"Kegiatan ini dapat kita simpulkan telah melengkapi denah dan ukuran dari struktur sisa kaki candi yang ada di Situs Gondang. Denahnya benar-benar persegi atau bujur sangkar," ujar Muhammad Ichwan, Kamis, 23 November 2023.
Ichwan mengatakan tim eskavasi telah menemukan bata isian dari denah. Kemudian tampak di sisi barat bisa mengejar kelanjutan dari bata kulit yang telah ditemukan di kotak galian.
Tampak juga diduga masih mengarah ke selatan, namun tampak juga telah putus. Penggalian juga telah mendapati sisa 2 bata yang segaris dengan denah dari bata kulit dari sisi barat.
"Dengan demikian kita ketahui denah dari sisi dari bata kulit ini bisa kita ketahui orientasinya," ulasnya.
Lalu, Ichwan bersama tim eskavasi tengah mencari adanya sebuah perwara —gadis pengiring raja atau permaisuri. Pencarian mulai dengan membuka di dua kotak kurang lebih 2 meter dari kotak galian di situs utama kurang lebih kedalaman 160 cm.
"Yang selevel dengan situs kami tidak menemukan indikasi adanya perwara," paparnya.
Pria yang sebagai Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah XI mengatakan di hari terakhir ini mendapatkan beberapa benda penting. Total sampai saat ini ada tiga arca relief berbentuk wanita, satu balok batu putih. Lalu, satu bata merah timbul segi delapan serta ornamen candi.
"Tadi kita dapatkan sebuah balok batu putih yang kondisinya di situ pecah. Tetapi kita dapatkan bentuknya adalah balok dan juga sebuah bata yang berprofil timbul dengan bentuk segi delapan," ulasnya.
Disinggung tahun berdiri, Situs Candi Gondang ini Ichwan menduga merupakan peninggalan pada masa Pra Kerajaan Majapahit. Yaitu sekitar abad ke-9 sampai abad ke-10, namun masih belum bisa dipastikan.
"Pra Majapahit, belum ada kepastian soal itu. Diduga kemungkinsn pada abad ke 10," tandasnya.