Mengenal Al-Khawarizmi, Ilmuwan Muslim Sang Bapak Aljabar

Patung Al-Khawarizmi
Sumber :
  • Istimewa

Sejumlah teori Aljabar dasar Al-Khawarizmi bisa dijumpai dan ditelusuri dari matematika Babilonia pada awal millennium ke-2 sebelum Masehi melalui risalah Helenistik, Ibrani dan Hindu. 

Pj Gubernur Jatim Apresiasi Peran PKK dalam Menekan Stunting hingga 17,7 Persen

Tak sampai di situ, Al-Khawarizmi juga Menyusun seperangkat tabel astronomi (Zij) berdasarkan berbagai sumber Hindu dan Yunani. Pekerjaan ini termasuk tabel sinus. Seperti risalahnya tentang Aljabar dan angka Hindu-Arab. Karya astronomi ini kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa latin. 

Angka Hindu-Arab merupakan kumpulan 10 simbol yang terdiri dari angka 0 sampai 9 yang mewakili angka dalam sistem bilangan decimal. Susunan ini berasal dari India pada abad ke-6 atau ke-7 Masehi dan diperkenalkan ke Eropa melalui tulisan matematikawan Timur Tengah, yakni Al-Khawarizmi dan Al-Kindi sekitar abad ke-12. 

Pesan AHY Soal Pemilu 2024 Saat Hadiri Acara Paskah di Surabaya

Dalam kontribusinya di dalam disiplin keilmuan matematika, Al-Khawarizmi kemudian dinobatkan sebagai penemu angka nol pada sistem bilanga. Angka nol adalah angka yang paling terakhir ditemukan pada masa itu. Hal ini termaktub dalam bukunya Concerning the Hindu Art of Reckoning. 

Al-Khawarizmi juga diketahui telah menulis sebanyak 256 buku. Hingga ia meninggal dunia pada 850 Masehi setelah melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan membentuk masa depan peradaban dunia yang maju. 

AHY Puji Loket Prioritas Tanpa Kuasa Hukum di BPN Surabaya 1

Berbagai penemuan Al-Khawarizmi rupanya telah banyak mempengaruhi ahli matematika abad pertengahan. Seperti Fibonacci, Alberd dan Roger Bacon. Namun demikian, konsep Aljabar tetap menjadi acuan dan pijakan bagi para ahli matematika hingga saat ini.