Mengenal Al-Khawarizmi, Ilmuwan Muslim Sang Bapak Aljabar

Patung Al-Khawarizmi
Sumber :
  • Istimewa

Sejumlah teori Aljabar dasar Al-Khawarizmi bisa dijumpai dan ditelusuri dari matematika Babilonia pada awal millennium ke-2 sebelum Masehi melalui risalah Helenistik, Ibrani dan Hindu. 

Yuk Cobain 8 Makanan Penurun Berat Badan Ini, Solusi Diet Murah Meriah!

Tak sampai di situ, Al-Khawarizmi juga Menyusun seperangkat tabel astronomi (Zij) berdasarkan berbagai sumber Hindu dan Yunani. Pekerjaan ini termasuk tabel sinus. Seperti risalahnya tentang Aljabar dan angka Hindu-Arab. Karya astronomi ini kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa latin. 

Angka Hindu-Arab merupakan kumpulan 10 simbol yang terdiri dari angka 0 sampai 9 yang mewakili angka dalam sistem bilangan decimal. Susunan ini berasal dari India pada abad ke-6 atau ke-7 Masehi dan diperkenalkan ke Eropa melalui tulisan matematikawan Timur Tengah, yakni Al-Khawarizmi dan Al-Kindi sekitar abad ke-12. 

Pandangan Islam soal Kriteria Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024

Dalam kontribusinya di dalam disiplin keilmuan matematika, Al-Khawarizmi kemudian dinobatkan sebagai penemu angka nol pada sistem bilanga. Angka nol adalah angka yang paling terakhir ditemukan pada masa itu. Hal ini termaktub dalam bukunya Concerning the Hindu Art of Reckoning. 

Al-Khawarizmi juga diketahui telah menulis sebanyak 256 buku. Hingga ia meninggal dunia pada 850 Masehi setelah melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan membentuk masa depan peradaban dunia yang maju. 

SSB Sindogres Juarai Turnamen Fun Game KU-8 Piala Ketua DPRD Gresik

Berbagai penemuan Al-Khawarizmi rupanya telah banyak mempengaruhi ahli matematika abad pertengahan. Seperti Fibonacci, Alberd dan Roger Bacon. Namun demikian, konsep Aljabar tetap menjadi acuan dan pijakan bagi para ahli matematika hingga saat ini.