Inovasi Arky Gilang Wahab, Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Konversi Sampah Organik

Arky Gilang Wahab
Sumber :
  • Istimewa

Arky memulai budidaya maggot ini sejak tahun 2018 silam bersama koleganya. Pada saat baru merintis, ia mampu mengolah sampah hingga 10 ton dan dilakukan di halaman belakang rumahnya. 

Rifaul Zamzami: Pelopor Produk Celana Santai Ekonomis dari Kain Sarung

Inovasi besar ini telah membawa Arky menjadi Ketua Duta Petani Milenial Banyumas. Puncak pencapainnya, ditandai dengan berdirinya perusahaan bernama Greenprosa, socio enterprise yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. 

Perusahaan yang ia dirikan hingga kini terus konsen di bidang pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Bahkan mampu mengolah sampah hingga 6.704 ton. Sampah itu didapat dari hasil kerjasama dengan 8.312 rumah, 102 industri, kantor dan horeka. 

Melalui Rumah Ceria Medan, Yuli Yanika Perjuangkan Pendidikan Setara bagi Anak Difabel

Jenis usaha ini memberikan manfaat yang berantai. Secara pribadi, Arky mampu meraup keuntungan dari budaya tersebut. Selain itu, juga menebar manfaat kepada banyak pihak, karena telah membantu mengurangi sampah dan bahkan menjadi solusi bagi terwujudnya ketahanan pangan. 

Kontribusi besar ini juga mengantarkan Arky meraih penghargaan dari Astra berupa Apresiasi Semangat Astra Terpadi Untuk (SATU) Indonesia Award tahun 2022. Kiprahnya dinilai mampu mengolah sampah organik yang berdampak pada terwujudnya ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. 

Permintaan Eksportir Ikan Mas Koki Capai 60 Ribu Ekor di DSA Wajak Lor Tulungagung

Penghargaan ini tidak lantas membuat Arky berpuas diri. Justru ia semakin terdorong untuk terus memberikan kontribusi baik bagi kehidupan masyarakat melalui Perusahaan Greenprosa yang ia rintis. Sebab baginya, hidup terbaik adalah ketika mampu menebar manfaat bagi sesame.