Hingga Ujung Tahun 2022, Transaksi E-Peken Surabaya Capai Rp35 Miliar

Aplikasi E-Peken yang bisa diakses secara umum di Kota Surabaya.
Sumber :
  • Humas Pemkot Surabaya

Jatim – Situs belanja online E-Peken Surabaya (Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Diluncurkan sejak Juli 2021 hingga Senin, 26 Desember 2022, aplikasi yang bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Toko Kelontong, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Pahlawan telah mencatatkan transaksi total Rp35 miliar.

Begini Cara Pemkot Surabaya Wujudkan PPDB SMPN 2024 Lebih Berkeadilan

Pertumbuhan itu tak lepas dari kebijakan Pemkot Surabaya yang sejak 1 April 2022 lalu menjadikan E-Peken Surabaya dibuka secara umum (go public) dan bisa diakses lewat laman peken.surabaya.go.id,  setelah sebelumnya diperuntukkan hanya bagi para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.

Sejak diluncurkan, kini terdapat 4.034 jenis usaha yang bergabung di E-Peken Surabaya. Sebanyak 4.034  jenis usaha tersebut terdiri dari 999 toko kelontong, 2.835 UMKM, dan 200 SWK.

Pemprov Jatim Target Deviden Bank UMKM Naik 200 Persen

“Rp 35Miliar itu akumulasi sejak bulan Juli 2021 hingga Desember 2022 total keseluruhan. Terdiri dari UMKM industri dan rumahan maupun toko kelontong, serta SWK,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos, Senin. 

Yos mengaku bahwa hasil transaksi ekonomi di E-Peken Surabaya masih didominasi oleh kalangan ASN dilingkungan Pemkot Surabaya. Meski demikian, pihaknya tidak berhenti sampai disitu. Karena Dinkopdag Kota Surabaya terus berupaya mengajak masyarakat umum untuk ikut melakukan transaksi ekonomi pada situs belanja online milik pemkot tersebut.

Bus SSCT Manjakan Wisatawan dengan Keliling Kota Surabaya

“Memang yang harus kita lakukan adalah sosialisasi ke masyarakat secara umum. Ini loh UMKM Surabaya punya E-peken, Iki loh (ini loh) barang-barangnya juga bagus, kualitas terjaga, dan harganya juga bersaing. Itu nanti yang akan terus kita dorong dan kita sosialisasikan kepada masyarakat umum agar bisa masuk ke E-peken. Artinya untuk (masuk) sebagai buyer,” ungkap dia. 

Tak hanya itu, dalam memudahkan konsumen pada proses pengiriman, Pemkot Surabaya melalui Dinkopdag Kota Surabaya terus menjajaki kerjasama dengan berbagai E-Commerce. Selain melakukan kerjasama dengan TokoPedia dan Gojek, pihaknya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Grab dan Shopee.

Halaman Selanjutnya
img_title