Deretan Kontroversi Film A Business Proposal Versi Indonesia, Rumah Produksi Minta Maaf
- VIVA
Surabaya, VIVA Jatim –Film "A Business Proposal" versi Indonesia yang baru saja tayang menuai berbagai kontroversi dan menjadi perbincangan hangat publik.
Adaptasi dari drama Korea populer ini mendapatkan kecaman dari warganet Tanah Air di media sosial. Salah satu topik utama yang menjadi sorotan adalah pernyataan Abidzar Al-Ghifari yang dinilai blunder dan kontroversial.
Lantas, kontroversi apa saja dalam film "A Business Proposal" versi Indonesia? Berikut artikel kontoversinya dilansir dari VIVA pada Rabu, 12 Februari 2025, salah satunya Abidzar yang promo sendiri usai tayang.
1. Pernyataan Abidzar yang Memicu Kontroversi
Awal mula kontroversi datang dari pernyataan Abidzar Al-Ghifari yang mengaku tidak menonton versi drama Korea dengan tujuan ingin menciptakan karakter sendiri. Pernyataan tersebut menimbulkan banyak kritik dari warganet.
"Gua sempat nonton di episode satu, cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gua buat sendiri bersama direktur gua pengen dibikin plek-ketiplek," kata Abidzar.
2. Seruan Boikot dan Kekecewaan Penggemar
Pernyataan tersebut menimbulkan banyak kritik yang berimbas pada boikot sejumlah pihak. Seruan boikot pun mulai bermunculan saat penayangan film tersebut di bioskop.
Kritik terhadap Abidzar semakin memuncak setelah ia menyebut para penggemar drama Korea sebagai 'fanatik' dan 'rasis'.
Komentar itu membuat kelompok penggemar yang seharusnya menjadi target utama film ini semakin kecewa.
3. Permintaan Maaf dari Abidzar dan Rumah Produksi
Menanggapi kontroversi tersebut, rumah produksi film "A Business Proposal", Falcon Pictures, langsung meminta maaf kepada warganet di media sosial.
"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati," tulis Falcon dalam pernyataan yang sama.
Sementara itu, Abidzar juga menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram pribadinya, menegaskan bahwa kritikan publik selama ini akan ia jadikan sebagai pelajaran ke depan.
4. Rating Rendah di IMDb dan Penurunan Jumlah Penonton
Film "A Business Proposal" versi Indonesia mendapat rating rendah di situs IMDb, yakni 1/10, satu bintang dari 10. Sebagai informasi, IMDb merupakan salah satu situs yang kerap dijadikan acuan mengenai rating film.
Selain itu, film tersebut juga mengalami penurunan jumlah penonton. Sejak penayangan pada Kamis, 6 Februari 2025, film tersebut hanya berhasil menarik 6.900 penonton saat awal tayang perdana.
Hal ini menyebabkan film mulai turun layar di beberapa bioskop Tanah Air.
5. Abidzar Tetap Promosikan Film Meski Dikecam
Meskipun banyak kontroversi dalam film "A Business Proposal" versi Indonesia, Abidzar tetap berusaha mempromosikan film ini dengan semangat, meskipun mendapat banyak kritik.
Ia terus me-replay status dari para penonton yang sudah menonton filmnya, memberikan berbagai momen di balik layar, serta mengajak penonton untuk tetap memberikan dukungan terhadapnya.
6. Ariel Tatum Akui Tidak Cocok dengan Abidzar
Ariel Tatum, yang berperan sebagai Sari dalam film tersebut, mengakui bahwa dirinya tidak cocok berpasangan dengan Abidzar.
Ia menyadari perbedaan usia yang cukup jauh dengan Abidzar yang mungkin membuat publik bereaksi seperti itu.
Ariel juga memahami bahwa penggemar drama Korea memiliki ekspektasi tinggi terhadap adaptasi ini.
7. Penurunan Jumlah Penonton dan Kembali Melejitnya Versi Drama Korea
Sejak penayangan film "A Business Proposal" versi Indonesia pada 6 Februari 2025, film tersebut mulai turun layar di beberapa bioskop Tanah Air.
Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah penonton yang signifikan. Sementara itu, versi drama Korea yang menjadi adaptasi film ini justru kembali melejit dan mendapatkan perhatian lebih dari penonton.
8. Kontroversi Abidzar Al-Ghifari dan Permintaan Maaf
Abidzar Al-Ghifari sempat menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang dianggap tidak sensitif terhadap penggemar drama Korea.
Ia menyebut penggemar sebagai 'fanatik' dan 'rasis', yang memicu reaksi negatif dari netizen.
Menanggapi hal tersebut, Abidzar menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial, mengakui kesalahannya dan berjanji akan lebih berhati-hati di masa depan.
9. Penurunan Rating Film di Situs Review
Film "A Business Proposal" versi Indonesia juga mengalami penurunan rating di situs-situs review film. Beberapa situs memberikan rating rendah akibat kontroversi yang melibatkan Abidzar dan penurunan jumlah penonton.
Hal ini menjadi perhatian bagi industri perfilman Indonesia terkait penerimaan publik terhadap adaptasi lokal dari karya internasional.
10. Respons Rumah Produksi terhadap Kontroversi
Falcon Pictures, sebagai rumah produksi film "A Business Proposal" versi Indonesia, menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kontroversi yang terjadi.
Mereka menegaskan bahwa tidak ada niat buruk dalam pembuatan film ini dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam proses produksi selanjutnya.