Pentingnya Mengetahui Cara Baca Informasi Nilai Gizi pada Kemasan Produk Makanan

Kemasan baru Kebab Turki Baba Rafi
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Tingginya daya konsumsi masyarakat terhadap produk-produk makanan juga mempengaruhi faktor kesehatan. Sebab, mayoritas dari mereka abai dengan informasi nilai gizi yang dicantumkan di setiap kemasan produk makanan tersebut. 

Ajinomoto Edukasi Ibu-Ibu tentang Gizi Seimbang

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara membaca informasi nilai gizi (ING) guna memastikan asupan nutrisi yang seimbang. Dengan begitu, kesehatan akan lebih terjaga bila bisa memahami informasi nilai gizi seperti jumlah kalori, kandungan lemak, gula dan natrium. 

Tak hanya itu, pemahaman ini juga membantu dalam mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang sering kali disebabkan oleh konsumsi berlebihan zat-zat tertentu. 

Rutin Minum Air Lemon Serai, Rasakan Ragam Manfaatnya Bagi Tubuh!

Selain itu, membaca tabel gizi dapat membantu dalam memilih produk dengan kandungan gizi yang lebih baik, sehingga pola makan sehari-hari menjadi lebih sehat dan terkontrol.

Sayangnya, masih banyak orang yang salah kaprah karena kurang memahami isi tabel ING. Berikut langkah membaca tabel ING seperti yang dijelaskan oleh Direktur Standarisasi Pangan Olahan Badan POM RI, Dra. Dwiana Andayani, Apt.

Solusi Sehat Buat Kaum Rebahan, Lakukan 6 Gerakan Olahraga Ini di Kasur

Perhatikan takaran saji dan jumlah sajian per kemasan

Langkah pertama dalam membaca tabel ING adalah memerhatikan takaran saji dan jumlah sajian per kemasan. Takaran saji menunjukkan jumlah standar produk yang digunakan sebagai acuan informasi gizi, sedangkan jumlah sajian per kemasan menunjukkan berapa banyak takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan.

Hal ini penting karena semua angka dalam tabel gizi, seperti kalori, lemak, gula, dan protein, dihitung berdasarkan satu takaran saji. Jika seseorang mengonsumsi lebih dari satu takaran saji, maka jumlah nutrisi yang masuk ke tubuh juga harus dikalikan sesuai dengan porsi yang dikonsumsi. 

Penjelasan mengenai takaran saji dan jumlah sajian terdapat di bagian paling atas tabel ING.

"Satu bungkus snack keripik singkong atau kentang biasanya jarang sekali yang satu sajian per kemasan. Biasanya 5, 4, 6, dan 7. Misalkan tertulis 7 sajian per kemasan, artinya bukan sekali makan langsung habis tapi untuk 7 kali ngemil," kata Dwiana, dalam acara media workshop bersama Nutrifood di Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.

Cermati keterangan kandungan gizi

Bedakan antara jumlah per sajian dengan jumlah per kemasan. Jika tertulis jumlah per sajian, maka seluruh kandungan energi dan zat gizi dalam tabel ING merupakan jumlah per satu takaran saji.

Sedangkan jika keterangannya adalah jumlah per kemasan, maka kandungan energi dan zat gizi dalam tabel ING merupakan jumlah per satu kemasan.

Cermati energi

Selain memerhatikan takaran saji, mencermati kandungan energi dalam tabel informasi nilai gizi (ING) juga sangat penting. Energi biasanya dinyatakan dalam satuan kilokalori (kkal) dan dapat tercantum per takaran saji atau per kemasan.

Jika suatu produk memiliki kandungan energi yang tinggi, tetapi dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa disadari, hal ini dapat menyebabkan kelebihan asupan kalori yang berisiko pada kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pilihan produk dengan aktivitas fisik dan kebutuhan energi masing-masing individu.

Kandungan energi dalam tabel ING dapat berupa jumlah per satu takaran saji atau per kemasan.

"Energi kalau untuk anak atau mereka yang sedang diet, harus hati-hati. Jangan pilih yang kalorinya tinggi," jelasnya.

Pilih zat gizi sesuai kebutuhan

Beberapa kandungan seperti gula, garam (natrium), dan lemak (GGL) perlu dicermati dengan baik karena jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Saat membaca tabel ING, perhatikan jumlah kandungan GGL dalam satu takaran saji dan bandingkan dengan kebutuhan harian. 

Pilihlah produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah, terutama jika dalam sehari sudah mengonsumsi makanan lain yang juga mengandung zat tersebut. Dengan memperhatikan total asupan dari berbagai sumber makanan, konsumen dapat menjaga keseimbangan gizi dan mengurangi risiko penyakit akibat konsumsi berlebih.

"Konsumsi tetap harus dalam jumlah wajar ya, bukan berarti ini sehat jadi bisa mengonsumsi sehari terus-terusan," kata Dwiana Andayani.

Tahun ini Hari Obesitas Sedunia 2025 bertemakan Changing Systems, Healthier Lives, di mana kampanye ini mengajak semua pihak untuk bersama-sama memerhatikan sistem yang memengaruhi obesitas serta mengupayakan penanggulangan obesitas.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Cara Baca Label Informasi Nilai Gizi, Wajib Tahu agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas